Jabar Hari Ini: Sinyal Ridwan Kamil Gabung Parpol-Preman Mabuk Lukai Anggota TNI

Redaksi


IDNBC.COM  -
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan siap bergabung dengan partai politik. Rencananya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengumumkan keputusannya pada pertengahan 2022.


"Saya masih istikharah, terus terang kalau lanjut gubernur juga periode kedua, mungkin posisinya sudah berpartai juga. Partai mana? Mungkin di 2022 akan saya sampaikan. Istikharah mana yang pas dulu," ucap Emil saat berbincang dengan detikcom di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/10/2021).

Sekadar diketahui, Kang Emil masuk ke bursa Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar melalui jalur non-partai. Kendati begitu, ia mendapatkan sokongan dari sejumlah partai pengusung dan pendukung di dua pesta demokrasi tersebut.

Jelang Pilpres 2024, muncul berbagai survei yang memunculkan nama Kang Emil sebagai salah satu kandidat calon presiden. Meski begitu, sejumlah pengamat politik beropini jika langkah Kang Emil bakal berat bila melaju ke 2024 tanpa mengendarai mesin partai.

Ia pun dalam berbagai kesempatan menemui sejumlah ketua umum partai politik, pertemuan mereka menimbulkan beragam opini publik. Teranyar adalah pertemuan Emil dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Nusa Dua, Bali.

"Saya kan prinsipnya dalam politik prinsipnya harus menjaga hubungan baik ke semua pihak. Saya bertemu dengan pak AHY, pak Airlangga hampir semua ketua partai juga pernah silaturahmi. Kemarin PAN mengundang di Bali, minggu depan diundang PPP di Semarang, intinya saya menghormati undangan. Memang tak bisa dihindari ya kalau acara politik, partai politik, selalu ada pertanyaan yang mengarah ke 2024 (Pilpres)," tutur Emil.

Pemicu Pelajar SMAN 7 Bogor Ditusuk

RM (17), pelajar SMAN 7 Kota Bogor, tewas ditusuk oleh RA (18). Polisi sudah menangkap tersangka tersebut.

Kasus pembunuhan ini dipicu tindakan korban yang diduga memukuli tersangka pada Rabu (6/10) sore. Aksi bogem itu berbuntut panjang. Tersangka RA yang tak terima merencanakan aksi balas dendam kepada RM.

Pada Rabu (6/10) malam, RA menyerang dan menusuk RM yang tengah nongkrong di dekat SMAN 7 Kota Bogor. Fakta itu diakui tersangka RA saat ditanya Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro.

"Saya menyesal, pak. (Motifnya) Dendam pribadi, pak," kata RA yang berstatus pelajar ini di Mapolres Bogor Kota, Kamis (7/10).

RA merupakan aktor utama kasus penusukan yang menewaskan RM. Ia menusuk pelajar SMAN 7 itu menggunakan celurit.

Ada tiga luka di tubuh RM. Korban mengalami luka tusuk di dada, tengkuk dan kaki.

Tujuh jam setelah insiden maut tersebut, RA ditangkap polisi. Bukan hanya RA, polisi juga menangkap lima rekannya.

Motif Bocah Bandung Diculik

Wanita asal Surabaya, inisial C, ditangkap polisi usai menculik kabur seorang bocah perempuan. C membawa bocah asal Bandung berusia lima tahun itu karena ingin memiliki anak.

"Motif pelaku ingin memiliki anak. Karena pelaku belum punya anak dan sayang kepada anak ini," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (8/10/2021).

C membawa bocah itu dari Bandung ke Surabaya. Korban dibawa dari orang tuanya dengan dalih mengajak berenang di hotel. Namun, justru bocah itu dibawa kabur C ke Surabaya.

"Dibawa menggunakan bus," kata Rudi.

Selama di tangan pelaku, polisi menyebut tak ada kekerasan yang dilakukan oleh C terhadap korban. Kondisi bocah tersebut sehat, begitu juga saat dipulangkan.

"Kondisi sehat, baik anak dan pelaku. Tindak kekerasan tidak ada," ucapnya.

Soal ada tidaknya unsur jual beli orang, Rudi mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan unsur ke arah perdagangan orang. "Belum ditemukan unsur jual beli anak hanya dapatkan pelaku memang mengambil anak tanpa izin," ujar Rudi.

Sekadar diketahui, bocah asal Bandung itu dibawa oleh tersangka sejak 24 September 2021. Orang tua korban mengenal sosok C. Awalnya, C mengajak korban pergi ke Mall Citylink Bandung untuk jalan-jalan sekaligus berenang.

Preman Lukai Anggota TNI di Garut

Seorang anggota TNI di Garut terluka usai berupaya mengamankan preman mabuk. Preman langsung diamankan dan kini dibui.
Peristiwa itu terjadi Kamis (7/10) malam tadi di Kecamatan Cikelet, Garut. Kapolsek Cikelet Iptu Solah Parwani mengatakan, kejadian bermula saat seorang pria inisial YU (40) mabuk parah dan ditegur anggota polsek.

Brigadir Yogi, seorang anggota polsek mencoba menenangkan YU yang mabuk berat agar tidak membahayakan warga lain. YU digiring untuk pulang ke rumah.

"Karena pelaku ini mabuk berat, dia malah menantang anggota yang mengantarnya pulang," ujar Solah kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).

Solah mengatakan, setelah di antar pulang, pelaku penasaran dan kembali mengejar Brigadir Yogi. Setibanya di rumah, YU malah mengambil golok dan kembali ke jalanan.

"Saat sedang mencari, di tengah perjalanan pelaku bertemu dengan salah seorang anggota Koramil Cikelet. Saat itu anggota berupaya mengamankan YU," katanya.

Anggota TNI coba menenangkan YU dan mengambil golok yang ada di tangannya agar tak membahayakan masyarakat. Namun, YU berontak.

"Golok melukai telapak tangan korban," katanya.

Anggota TNI yang diketahui bernama Pelda Dian itu terluka di telapak tangan. Sedangkan sang preman langsung diamankan ke Polsek Cikelet.

"Pelaku diamankan beserta barang bukti sebilah golok," tutup Solah.

Kakak-Adik Tikam Mati Pria Bandung

Kakak-adik di Bandung, Dede dan Ujang, menikam rekannya hingga tewas. Masalah sepele menjadi pemicu dua pelaku sadis itu menghabisi nyawa korban.

Insiden penusukan berlangsung di Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (5/10). Keduanya menusuk korban bernama Usep Saripudin (40).

"Berawal dari korban dan pelaku duduk bareng, lagi ngobrol sambil memakai minuman keras," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (8/10/2021).

Rudi menuturkan antara korban dan pelaku ini saling mengenal. Saat mereka tengah nongkrong bareng, menurut dia, pelaku merasa tersinggung oleh korban.

"Akibat pengaruh miras tersebut, ada ketersinggungan antara korban dan pelaku yang inisial D (Dede). Akibatnya mereka berantem. D ini dipukul sama U (korban)," ucap Rudi.

Usai terjadi cekcok tersebut, kata Rudi, kakak dari Dede datang. Saat itulah terjadi penganiayaan terhadap Usep secara bersamaan.

"Pelakunya adik-kakak. Akhirnya terjadi pengeroyokan. Pelaku mengambil pisau yang ada di warung terdekat. Dilakukan penusukan terhadap korban yang sudah lari, kemudian jatuh dan ditusuk," tutur Rudi.

Sekadar diketahui, dalam sehari di wilayah Cicendo Bandung terjadi dua kali insiden penusukan. Korbannya ada yang meninggal dan terluka.

Kejadian pertama di Gang Rumah Sakit Mata, Jalan Cicendo, Kecamatan Cicendo, Selasa (5/10). Sedangkan kejadian kedua di Jalan Rama, Kecamatan Cicendo.

Sumber https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5759146/jabar-hari-ini-sinyal-ridwan-kamil-gabung-parpol-preman-mabuk-lukai-anggota-tni

Comments