Aktivis Meninggal Tak Lama Setelah Ditangkap Pasukan Palestina

Redaksi


IDNBC.COM -
Seorang aktivis hak-hak Palestina meninggal tak lama setelah ditangkap oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat.


Keluarganya melaporkan bahwa dia dipukuli sampai mati.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (24/6/2021), Gubernur Hebron, Jibrin al-Bakri mengatakan, Nizar Banat, dari kota Hebron di selatan Tepi Barat, seorang kritikus Otoritas Palestina, ditangkap dalam operasi yang dilancarkan pasukan keamanan Palestina.

"Menindaklanjuti ... ada perintah dari Kejaksaan untuk menangkap warga Nizar Khalil Muhammad Banat, pasukan keamanan menangkapnya saat fajar," kata Bakri, menurut pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi WAFA.

Tidak ada alasan yang diberikan untuk penangkapannya.

Keluarga Banat menuduh pasukan keamanan "memukul kepalanya dengan tongkat kayu dan potongan besi" dan "dengan sengaja membunuhnya", kata mereka kepada Quds, sebuah situs berita Palestina.

"Saat ditangkap kesehatannya memburuk," kata Bakri tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

"Dia segera dipindahkan ke rumah sakit pemerintah Hebron... setelah diperiksa oleh dokter, dia dinyatakan meninggal," imbuh Gubernur Hebron tersebut.

Banat dikenal karena video-videonya yang diposting di Facebook, di mana dia mencela laporan korupsi dari Otoritas Palestina.

Dia adalah kandidat untuk pemilihan legislatif Palestina yang tadinya akan diadakan pada bulan Mei, tetapi ditunda oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Investigasi atas kematian Banat telah dimulai.

Ditanya oleh AFP, pasukan keamanan Palestina menolak berkomentar.

Sebelumnya pada bulan Mei lalu, Uni Eropa menyuarakan "keprihatinannya" setelah pasukan keamanan Palestina menggerebek rumah Banat.

"Kekerasan terhadap politisi dan pembela hak asasi manusia tidak dapat diterima," kata perwakilan Uni Eropa untuk Palestina dalam sebuah pernyataan pada bulan Mei, menyerukan Otoritas Palestina untuk memastikan "penghormatan terhadap kebebasan berekspresi dan perlindungan aktivis hak asasi manusia".

Uni Eropa mengeluarkan keluhan serupa pada November 2020, setelah Banat menghabiskan empat hari dalam tahanan di Jericho, menyusul dirilisnya video yang mengkritik Otoritas Palestina.

Sumber https://news.detik.com/internasional/d-5618637/aktivis-meninggal-tak-lama-setelah-ditangkap-pasukan-palestina

Comments