Rusia: AS Bukan Mitra yang Bisa Diandalkan

Redaksi


IDNBC.COM
- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan negaranya siap merespons setiap sanksi baru yang hendak dijatuhkan Amerika Serikat (AS) kepada negaranya. Dia menyatakan semua upaya untuk menekan Moskow pasti gagal. 


Lavrov menggambarkan kebijakan AS terhadap Rusia sebagai "buntu", bahkan "bodoh". Dia menekankan serangkaian sanksi Washington di masa lalu telah gagal merealisasikan tujuannya.

"Tindakan seperti itu telah mengajari kami satu hal: Kami perlu mengandalkan diri kami sendiri karena AS dan sekutunya bukanlah mitra yang dapat diandalkan. Tentu saja kami akan menanggapi setiap langkah yang tidak bersahabat," kata Lavrov di sela-sela kunjungannya ke Kazakhstan pada Kamis (8/4).

Bulan lalu, Rusia menarik duta besarnya untuk AS Anatoly Antonov. Hal itu dilakukan sebagai respons atas komentar Presiden AS Joe Biden yang menyebut sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembunuh. Pernyataan itu dibuat Biden saat mengomentari kasus peracunan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny.

Peristiwa itu semakin merumitkan hubungan AS dan Rusia. Relasi kedua negara telah jatuh ke level terendah pasca-Perang Dingin setelah Rusia mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014. AS pun menuding Rusia mengintervensi proses pemilihan presiden (pilpres) di negaranya.

Biden sempat mengatakan Putin bakal menerima konsekuensi karena telah mengerahkan upaya untuk mengintervensi pilpres AS tahun lalu. "Dia (Putin) akan bertanggung jawab," kata Biden kepada ABC News dalam wawancara yang disiarkan pada 17 Maret lalu.  Saat ditanya apa konsekuensinya, Biden menjawab, "Anda akan lihat segera".

Pada 17 Maret lalu intelijen AS menerbitkan laporan yang menyatakan bahwa Rusia kembali melakukan upaya untuk mencampuri pilpres AS tahun lalu. Putin adalah tokoh di balik operasi tersebut. Rusia telah membantah laporan itu. Moskow menyebut tudingan terhadap Putin perihal campur tangan pilpres AS sama sekali tak berdasar. 

Sumber https://m.republika.co.id/amp/qr9wib382

Comments