Diselidiki Atas Dugaan Korupsi, Pemimpin New South Wales Mundur

Redaksi


IDNBC.COM
- Pemimpin New South Wales, negara bagian paling padat di Australia, Gladys Berejiklian, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini diajukan setelah dia diselidiki atas dugaan korupsi.


Seperti dilansir AFP, Jumat (1/10/2021), pengunduran diri Berejiklian membuat warga Sydney, yang ada di New South Wales, menghadapi lockdown virus Corona (COVID-19) yang sudah berlangsung berbulan-bulan tanpa seorang pemimpin politik.

Dalam pernyataannya kepada media di Sydney, Berejiklian menyatakan dirinya akan meninggalkan parlemen setelah badan antikorupsi setempat mengumumkan penyelidikan terhadap dirinya.

"Pengunduran diri saya sebagai premier tidak bisa terjadi pada masa yang lebih buruk, tapi waktunya benar-benar di luar kendali saya," ucap Berejiklian yang selama ini menjabat Premier New South Wales ini.

"Saya tidak ingin menjadi gangguan dari apa yang seharusnya menjadi fokus pemerintah negara bagian selama pandemi ini, yang adalah kesejahteraan warga kita. Itu selalu dan akan selalu menjadi fokus," imbuhnya.

Berejeklian menjadi salah satu wajah yang paling menonjol dalam respons pandemi Corona di Australia, menghadapi kamera setiap hari saat pemerintah federal sebagian besar dikesampingkan.

Badan pengawas korupsi di negara bagian tersebut sedang menyelidiki berbagai tuduhan, termasuk apakah dia menguntungkan mantan kekasihnya, yang saat itu masih menjadi anggota parlemen, dalam mengabulkan hibah di wilayah konstituennya.

Proyek itu mencakup pendanaan untuk Australian Clay Target Association dan Riverina Conservatorium of Music di Wagga Wagga, sebuah kota kecil di New South Wales.

Berejiklian menyangkal tuduhan itu. Dia menyatakan bahwa penyelidikan terhadap peristiwa yang terjadi antara tahun 2012 hingga 2018 itu dilakukan pada 'minggu-minggu paling menantang dari masa-masa paling menantang dalam sejarah negara bagian tersebut'.

Sejak akhir Juni lalu, lebih dari 5 juta warga Sydney berada di bawah perintah tetap di rumah, dengan rencana mengakhiri lockdown dijadwalkan pada 11 Oktober. Kasus harian Corona mulai menurun dari puncaknya pada awal tahun ini, namun negara bagian New South Wales masih melaporkan lebih dari 800 kasus Corona setiap harinya.

Berejiklian memimpin New South Wales sejak tahun 2017, termasuk saat musim kebakaran hutan terburuk di Australia dan selama pandemi Corona. Angka kepuasan terhadapnya meroket pada akhir tahun 2020, saat New South Wales berhasil menghindari amukan gelombang pertama Corona. Namun jajak pendapat terbaru menunjukkan dukungan publik terhadapnya menurun setelah kedatangan varian Delta dan lockdown semakin luas.

Pengganti Berejiklian akan diputuskan oleh Partai Liberal yang kini berkuasa di Australia.

Sumber https://news.detik.com/internasional/d-5748388/diselidiki-atas-dugaan-korupsi-pemimpin-new-south-wales-mundur

Comments