Soal Pilpres 2024, PKS Masih Terbuka untuk Semua Tokoh dan Ketum Parpol

Redaksi


IDNBC.COM
  - Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi menyebut, Pilpres 2024 masih sangat dinamis. Menurutnya, PKS masih sangat terbuka untuk mendukung tokoh potensial maupun ketum parpol di pilpres.


"Bagi PKS, proses menuju Pilpres 2024 masih sangat dinamis. Jangan kepedean bagi siapapun. Masih sangat terbuka peluang dari para tokoh potensial non parpol maupun para ketum/tokoh parpol. Semuanya masih punya waktu untuk membuktikan kinerja dan kemampuannya membangun dukungan politik," katanya lewat pesan singkat, Kamis (16/9).

Menurutnya, semua tujuan parpol pasti ingin menang dalam kontestasi pemilu baik legislatif maupun pilpres. Oleh karenanya, masih sangat terbuka berbagai strategi untuk mencapai kemenangan itu. Proses menentukan dukungan terhadap capres pun setidaknya harus mempertimbangkan 3 hal.

"Pertama, pemenuhan prasyarat minimal presidential threshold atau 20 persen kursi DPT atau 25 persen suara sah nasional. Kedua, elektabilitas capres-cawapres tersebut. Ketiga, kesepakatan antar partai pengusung calon," ucapnya.

Artinya, kata dia, popularitas tokoh bukan satu-satunya faktor penentu dalam Pilpres. Bahkan dalam konteks persyaratan mendasar, posisi partai politik menjadi jauh lebih penting.

"Karenanya wajar jika kemudian sosok ketua umum parpol memiliki posisi dan peran strategis," tandasnya.

Sementara, Wasekjen DPP PKS Ahmad Fathul Bahri mengatakan, format demokrasi yang ada saat ini memang menjadikan partai politik sebagai sarana untuk melakukan rekrutmen dan kaderisasi bagi para calon pemimpin bangsa.

Sehingga idealnya, parpol harus memiliki sistem kaderisasi yang baik untuk menyiapkan para kadernya dalam memimpin dan mengelola bangsa ini di berbagai tingkatan.

"Namun, kontestasi politik terkadang bukan hanya bicara kapasitas calon, tetapi juga soal popularitas dan elektabilitas, apalagi sejak berlangsungnya pemilihan langsung baik untuk Presiden, Gubernur, dan Walikota/ Bupati," ucapnya.

Fathul mengatakan, sebagai partai yang mengandalkan sistem organisasi dan kaderisasai,PKS sudah menyiapkan para kandidat dari internal partai. Meskipun untuk saat ini PKS belum menetapkan secara definitif kandidat Capres dan atau Cawapres dari internal PKS.

"Tetapi Majelis Syura PKS sudah menetapkan penokohan nasional Dr. Salim Segaf. Namun soal Pilpres masih cukup jauh dan variabel penentuannya pun juga beragam, sehingga segala kemungkinan bisa terjadi dan tentunya kami berupaya ada Capres Cawapres dari kader PKS," pungkasnya.

Sebelumnya, Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fenandes menilai peluang para ketua umum atau elite parpol bertarung jadi Capres di Pemilu 2024 terbuka lebar. Apalagi, jika para parpol bersepakat untuk tidak mengusung calon populer seperti Ganjar, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.

"Kalau elite parpol memblok dukungan untuk calon populer, artinya mereka punya kesempatan untuk sama-sama bertarung. Kalau itu terjadi tentu elektabilitas seimbang semua," jelas dia.

Namun sebaliknya, jika ada satu parpol yang deklarasi calon presiden dengan elektabilitas tinggi misalnya Ganjar, Anies atau Ridwan Kamil. Maka, parpol lain juga akan mencari lawan yang seimbang.

Arya mengakui, Prabowo adalah ketum parpol satu-satunya yang memiliki elektabilitas capres tinggi. Tapi, kata dia, elektabilitas ketum Gerindra tersebut stagnan. Sehingga masih bisa terkejar oleh ketum lain seperti Airlangga, Muhaimin Iskandar dan AHY.

"Ada peluang (mengejar)," tegas Arya.

Sumber https://m.merdeka.com/amp/politik/soal-pilpres-2024-pks-masih-terbuka-untuk-semua-tokoh-dan-ketum-parpol.html

Comments