Kepuasan Publik Jokowi Turun: PDIP Buntung, Gerindra Untung
IDNBC.COM - Elektabilitas PDIP menurun seiring merosotnya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sementara Gerindra justru naik.
Hal itu diungkap oleh Indikator Politik Indonesia lewat survei 30 Juli-4 Agustus 2021 yang dirilis kemarin, Rabu (25/8).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan tingkat kepuasan terhadap Jokowi turun sekitar 5 persen sejak April. Di saat yang sama, elektabilitas PDIP turun sekitar 3 persen ke angka 24,4 persen.
"PDIP meskipun peringkat pertama, tapi turun dibanding bulang April. Bulan April angkanya 27. Salah satu penjelasannya adalah approval terhadap pemerintah waktu survei dilakukan akhir Juli sampai awal Agustus memang sedang turun kata Burhanuddin dalam konferensi pers soal hasil survei secara daring, Rabu.
Dampak serupa juga dialami sejumlah partai politik pendukung Presiden Joko Widodo. Elektabilitas Golkar turun 0,7 persen ke angka 9 persen. Elektabilitas PKB juga turun sekitar 1 persen ke angka 8,2 persen.
Sementara itu, pada saat yang sama partai rival PDIP dalam dua Pilpres terakhir yang kini notabene rekan koalisi pemerintah, Gerindra justru mengeruk untung. Dari survei terbaru Indikator Politik Indonesia itu, elektabilitas Gerindra naik dari 9,8 persen menjadi 12,8 persen dalam empat bulan terakhir.
"Saat tren kepuasan pemerintah menurun, justru Gerindra elektabilitasnya meningkat. Satu penjelasannya tadi adalah di memori publik Gerindra itu belum dianggap sebagai partai pendukung pemerintah," ujar Burhanudin.
Keuntungan juga didapatkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra yang juga menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Elektabilitas Prabowo meningkat dari 19,3 persen menjadi 26,2 persen.
"Meskipun Pak Prabowo secara formal telah masuk pemerintah, tetapi persepsi publik masih dianggap sebagai tokoh yang berada di luar," tutur Burhanuddin.
Indikator Politik Indonesia menggelar survei ini terhadap 1.220 responden pada 30 Agustus-4 September. Survei ini memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 2,9 persen, sedangkan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pada survei lain yang dirilis beberapa waktu ke belakang menemukan tren kubu Gerindra yang naik elektabilitasnya. Survei Voxpol Center pada 22 Juni-1 Juli 2021 yang dirilis pada 3 Juli lalu menemukan bahwa elektabiitas Gerindra menggeser PDIP sebagai partai pemenang dalam dua pemilu terakhir.
Survei Voxpol kala itu mendapati elektabilitas Gerindra 27,9 persen disusul PDIP 23 persen. Kemudian PKS (9,4 persen), Demokrat (7,8 persen), dan Golkar (6,8 persen).
Sementara itu survei Institute for Democracy dan Strategic (Indostrategic) pada 23 Maret-1 Juni masih menempatkan PDIP di puncak dengan elektabilitas 18,5 persen disusul Gerindra 11,5 persen. Pada survei tersebut, Indostrategic menemukan bahwa dua parpol di luar pemerintahan Jokowi yakni Demokrat dan PKS elektabilitasnya menguat yakni jadi 8,9 persen dan 8,5 persen.
Kemudian hasil survei Spektrum Politika Institute (SPI) pada 5-17 Juli 2021 menyatakan tingkat elektabilitas PDIP masih yang terunggul yakni 18,9 persen. Di posisi selanjutnya adalah Gerindra (11,7 persen), PKB (7,9 persen), Golkar (6,7 persen), dan PAN (6,2 persen).
Urutan keenam diisi Partai Demokrat dengan tingkat elektabilitas 6,1 persen. Diikuti PKS 5,8 persen, NasDem 4,1 persen, serta PPP 3,6 persen.
Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210825183241-32-685365/kepuasan-publik-jokowi-turun-pdip-buntung-gerindra-untung/amp