Jokowi Akui Jumlah Vaksin Belum Mencukupi: Tahap demi Tahap

Redaksi


IDNBC.COM  -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jumlah vaksin nasional saat ini belum mencukupi. Namun Jokowi tetap berharap akhir tahun nanti seluruh rakyat Indonesia dapat tervaksinasi.


Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berbincang dengan pengasuh Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat, secara virtual, seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8/2021). Pengasuh pesantren tersebut melaporkan jumlah santri yang divaksinasi.

"Alhamdulillah kami diberi kesempatan fasilitas untuk 2.000 paket vaksin untuk santri karena jumlah santri kami 4.300," ujar salah seorang pengasuh pesantren tersebut.

Jokowi kemudian menanggapi pernyataan tersebut dengan mengemukakan soal stok vaksin nasional. Jokowi mengatakan kedatangan vaksin COVID-19 dilakukan secara bertahap.

"Ya karena ini juga jumlah vaksinnya secara nasional juga masih belum mencukupi. Memang ini tahap demi tahap dan kita harapkan insyaaallah nanti di akhir tahun di bulan Desember semuanya sudah divaksin, termasuk tentu saja dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah dari Kuningan," ujar Jokowi.

Santri Nangis Ingin Segera Bertemu Kiai

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mendengarkan keluhan dari para santri. Salah seorang santri bernama Raffi dari Pondok Pesantren Al-Muayyad, Sidoarjo, mengaku sebagai korban dari lumpur Lapindo.

"Saya anak petani, saya anak petani yang telantar lumpur Lapindo, Pak. Rumah dan kebun saya tenggelam karena lumpur Lapindo, Pak," ujar Raffi.

Dia lantas mendoakan Jokowi agar sukses memimpin Indonesia dalam menangani COVID-19. Dia juga menangis saat mengungkapkan keinginannya bertemu dengan para kiai.

"Harapan saya, Pak, setelah divaksinasi, saya bisa mengaji dan bertemu Pak Kiai dan Bu Nyai di pondok pesantren. Saya sangat rindu mereka, Pak. Saya sangat ingin mengaji bertatap muka bersama mereka, Pak," kata Raffi sambil terisak.

Sumber https://news.detik.com/berita/d-5704104/jokowi-akui-jumlah-vaksin-belum-mencukupi-tahap-demi-tahap/amp

Comments