Risma Marah di Wyata Guna, Pergoki Dapur Umum & Organ Tunggal
IDNBC.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma menegur pimpinan dan staf di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna, Kota Bandung, lantaran tak siap di dapur umum serta menyediakan organ tunggal untuknya.
Mulanya, Risma hendak memantau kelangsungan dukungan dapur umum Kemensos di balai tersebut, Selasa (13/9).
Dia hendak memastikan sejauh mana kesiapan Balai Wyata Guna Bandung untuk menyiapkan makanan siap saji dan telur untuk kebutuhan nutrisi selama kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Ia kemudian mendapati pegawai BRSPDSN Wyata Guna yang menyiapkan kibor lengkap dengan pengeras suara aktif. Kepala Balai Wyata Guna Bandung Sudarsono pun menjadi sasaran amarahnya.
"Ini lagi bapak, ngapain aku disiapi musik segala? Mau tak tendang apa! Emang aku kesenengan apa ke sini," cetus Risma.
Luapan emosional Risma semakin menjadi tatkala meninjau kesiapan dapur umum. Selain kekurangan peralatan memasak, Risma geram lantaran dapur umum kekurangan personel.
Di sisi lain, banyak pegawai Balai Wyata Guna yang masih berada di dalam kantor dan tidak ikut membantu operasional di dapur umum. Dia pun akhirnya mengumpulkan para pegawai di lapangan.
"Tolong ya teman-teman, saat ini kondisinya dan situasinya kritis. Ini Kementerian Sosial jangan memisah-misahkan diri. Ini malah tidak ada yang nongol," ujar Risma dengan nada meninggi.
"Rakyat lagi susah sekarang, tenaga-tenaga kesehatan semua susah, tapi semua teman-teman kayak priyayi semua maunya duduk tempat dingin enggak mau susah-susah," sindirnya.
Risma meminta kepada para pegawai balai untuk lebih peka dan membantu situasi di dapur umum.
"Ayolah kita peduli, jangan jadi priyayi. Semuanya polisi ada di jalan, semua jaga, teman-teman enak duduk di dalam. Di mana perasaan kalian?" cetus mantan Wali Kota Surabaya itu.
Risma pun mengancam akan memindahkan seluruh ASN Kementerian Sosial yang menjadi pegawai BRSPDSN Wyata Guna ke Papua jika masih tidak mau membantu operasional dapur umum.
"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua," ujarnya, "Saya enggak bisa pecat orang kalau enggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka".
Menurut data Kemensos per Senin (12/7), dapur umum Balai Wyata Guna menyalurkan 4.686 butir (2.343 paket).
Paket telur dikirimkan kepada tenaga kesehatan di RSUD Kota Bandung sebanyak 1.006 butir (503 paket), RS Bhayangkara sebanyak 960 butir (480 paket), RS Hasan Sadikin sebanyak 1.200 butir (600 paket), dan RS Al Ikhsan sebanyak 1.076 butir (538 paket).
Selain itu, paket diberikan untuk RS Muhammadiyah sebanyak 100 butir (50 paket), warga isoman di Balai Wyata Guna sebanyak 34 butir (17 paket), warga isoman Cibeureum sebanyak 70 butir (35 butir).
Personel linmas Kelurahan Pasir Kaliki sebanyak 20 butir (10 paket), Tim TAGANA dan Penerima Pelayanan sebanyak 80 butir (40 paket), serta aparat Polsek Cicendo sebanyak 140 butir (70 paket).
Kemensos diketahui menambah tiga dapur umum di tiga kota, yaitu Bogor, Yogyakarta, dan Bali, sehingga jumlah dapur umum yang beroperasi saat ini totalnya tujuh unit.
Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210713172717-20-667186/risma-marah-di-wyata-guna-pergoki-dapur-umum-organ-tunggal