Oksigen Palsu Beredar di Jatim, Polisi Sebut Kurang Kadar
IDNBC.COM - Masyarakat Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, belakangan diterpa kabar beredarnya tabung oksigen medis yang diduga palsu. Tabung itu disebut berisi udara kompresor biasa. Namun polisi menyebut oksigen itu kurang kadarnya.
Hal itu bermula saat sejumlah peternak dan pedagang ikan hias yang biasa menggunakan oksigen untuk mengirim paket ikan hidup ke luar daerah, ternyata mendapati ikannya tewas dalam kantung plastik sesaat setelah diisi udara dari tabung oksigen diduga palsu itu.
"Kami menyadari oksigen yang kami dapat palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selisih beberapa menit setelah pengisian," kata Alipin, Kamis (22/7).
Pihaknya kemudian menguji tabung yang dicurigai berisi oksigen palsu dengan tabung oksigen asli. Caranya, udara dari dua tabung oksigen itu dimasukkan ke kantong plastik, dan diuji dengan dibakar.
"Kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar tapi yang oksigen palsu sama sekali enggak terbakar," ucap dia.
Cara lainnya, Alipin juga menemukan perbedaan suhu tabung oksigen diduga palsu dengan tabung oksigen asli. Tabung oksigen yang dicurigai itu terasa lebih hangat, dibanding oksigen asli.
Atas temuan itu, Tim Satuan Tugas Penegakan Hukum Aman Nusa II Polda Jatim langsung ke Kabupaten Tulungagung untuk mencari kebenaran informasi dugaan oksigen palsu.
Penelusuran juga dilakukan hingga ke Kabupaten Pacitan. Hal itu perlu dilakukan sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan, tabung oksigen tersebut diperoleh para penjual ikan dari daerah Pacitan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Farman mengatakan bahwa tabung oksigen yang dicurigai itu berisi oksigen asli.
Tapi, tabung tersebut, memiliki kadar yang kurang dari standar sehingga membuat ikan koi milik peternak di Tulungagung mengalami kematian.
"Kami pastikan bahwa oksigennya tidak palsu, asli tapi kadarnya yang kurang," kata Farman.
Standarnya, oksigen yang digunakan untuk kepentingan medis kadarnya 99,5 persen. Itu pula yang biasa digunakan peternak koi di Tulungagung untuk mengisi oksigen ke dalam kemasan plastik agar tidak mati.
"Kurang dari itu, kadarnya 50 persen, misalnya, ikannya cepat mati," ucap dia.
Farman mengatakan hal itulah yang diduga terjadi pada peternak ikan koi di Tulungagung. Peternak yang tak tahu soal kadar kemudian memberikan informasi yang salah dan menyebut tabung oksigen itu berisi udara kompresor biasa.
"Untuk yang di Tulungagung ada satu tabung oksigen diamankan [untuk kepentingan penyelidikan]," ujar Farman.
Di Kabupaten Pacitan, penyidik juga menelusuri soal kemungkinan penggunaan oksigen dengan kadar kurang dari standar itu untuk penanganan pasien Covid-19. Sebab, oksigen yang digunakan peternak Koi di Tulungagung diisi di kantor BPBD Pacitan.
"Indikasinya ada [kemungkinan digunakan untuk pasien]," ujar Farman.
Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210723063838-12-671109/oksigen-palsu-beredar-di-jatim-polisi-sebut-kurang-kadar/amp