Solo oleh Pelajar, Gibran Semprot Sekolah

Redaksi


IDNBC.COM -
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menyoroti izin pembelajaran tatap muka (PTM) di bangunan sekitar pemakaman umum Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Surakarta. Diketahui belasan pelajar di sekolah tersebut kedapatan melakukan perusakan terhadap sejumlah nisan di pemakaman.


"Izinnya seperti apa sekolah yang lain di Solo dia melakukan PTM. Protokol kesehatan sudah dilanggar dan tidak tepat," kata Gibran, Selasa (22/6) dikutip dari Antara.

Gibran juga mengatakan, anak-anak yang merusak makam umum akan dibina dan harus diluruskan pola pikirnya. Diketahui usia dari para pelaku mulai dari tiga hingga 12 tahun banyak yang dari luar kota.

"Semua sudah ditangani Polres. Yang jelas sekolahnya harus ditutup. Kami sudah menelusuri semuanya baik tenaga pengajar. Mereka pindahan dari suatu tempat," kata dia.

Sementara itu, Polres Kota Surakarta mengaku akan bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama setempat terkait bocah-bocah siswa pengikut lembaga pendidikan yang terlibat kasus perusakan.

"Kami segera berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Surakarta terkait rekomendasi kegiatan pendidikan itu, dari sisi perizinan," kata Kepala Polresta Surakarta, Komisaris Besar Polisi Ade S Simanjutak.

Menurut dia, data menyatakan kegiatan pendidikan yang ada di Kelurahan Mojo itu tidak memiliki izin yang terdaftar di Kantor Kementerian Agama Surakarta.

"Kami juga mendorong Kementerian Agama membentuk tim terpadu untuk memetakan mutu pendidikan dari materi pembelajaran yang selama ini, diajarkan kepada para muridnya. Hal ini, untuk mendudukan masalahnya yang sejelas-jelasnya," kata dia.

Menurut dia dari hasil pemetaan itu, pihaknya merekomendasikan 39 anak yang menjadi siswa belajar di kegiatan pendidikan itu ikut pembinaan khusus.

"Kami bersama-sama unsur TNI Kodim 0735 maupun Korem 074/Warastratama dan pemerintah daerah setempat untuk bisa menyikapi dengan cepat dan baik. Semua berjalan sebagaimana biasa tidak ada toleransi atau apapun juga yang sifatnya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.

Peristiwa perusakan di makam umum Cemoro Kembar Kelurahan Mojo Pasar Kliwon Solo, terjadi pada Rabu (16/6), sekitar pukul 15.00 WIB oleh sekitar 10 anak murid di sebuah lembaga pendidikan di daerah itu. Dari hasil pemeriksaan ada sekitar 12 makam yang mengalami kerusakan.

Menurut saksi perusakan makam dilakukan oleh sekitar 10 anak yang merupakan murid dari lembaga pendidikan pimpinan Mujair, yang terletak di dekat makam.

Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210623122125-20-658217/perusakan-makam-di-solo-oleh-pelajar-gibran-semprot-sekolah/amp

Comments