Netanyahu Lengser hingga AS Imbau Warga Tak ke Indonesia

Redaksi


IDNBC.COM -
Sederet kabar meramaikan berita internasional akhir pekan, mulai dari Benjamin Netanyahu lengser dari kursi Perdana Menteri Israel hingga Amerika Serikat mengimbau warganya tak ke Indonesia.


1. Kabinet Baru Israel Disahkan, Akhir dari Era PM Netanyahu

Parlemen Israel, Knesset, mengesahkan kabinet baru Israel yang dipimpin Naftali Bennett, Minggu (13/6), mengakhiri pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu selama 12 tahun terakhir.

Dalam pemungutan suara pada Minggu sore,Bennet berhasil menang tipis suara dengan dukungan 60-59 dari total 120 anggota Knesset menyetujui pembentukan pemerintahan baru tersebut.

Kabinet baru itu terdiri dari koalisi delapan partai, yakni Partai Ra'am, Partai Buruh, Partai Putih dan Biru, New Hope, Meretz, Yisrael Beiteinu, dan Yamina.

Koalisi yang dinamakan Kabinet Perubahan tersebut dipimpin mantan wartawan yang juga eks Menteri Keuangan Israel, Yair Lapid, dan partainya, Yesh Atid.

Berdasarkan kesepakatan koalisi, politikus sayap kanan dan pemimpin partai Yamina, Naftali Bennett, akan menjadi perdana menteri menggantikan Netanyahu selama dua tahun ke depan. Setelah itu, kursi PM akan dialihkan kepada Lapid.

2. Arab Saudi Gelar Haji 2021 Hanya untuk 60 Ribu Jemaah Lokal

Masih dari kawasan Timur Tengah, Arab Saudi juga menjadi sorotan setelah mengumumkan bahwa mereka akan menggelar haji hanya untuk warga lokal, tak menerima jemaah dari luar negeri.

Pemerintahan Raja Salman kembali menutup akses haji bagi jemaah internasional untuk tahun kedua sejak 2020 lantaran tren penularan virus corona masih meningkat secara global.

"Tidak ada haji internasional. Jumlah maksimal 60 ribu jemaah usia 18 sampai dengan 65 tahun," kata Duta Besar RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, dalam pesan singkat kepada CNNIndonesia.com pada Sabtu (12/6).

Sejak 2020, Saudi membatasi gelaran ibadah haji hanya untuk penduduk dan warga asing yang telah berada di negara itu demi meredam penularan Covid-19. Saat itu, Saudi juga masih membatasi jemaah lokal yang dapat melakukan ibadah haji.

3. AS Imbau Warga Tak Pergi ke RI, Terutama Papua dan Sulteng

Pemerintah Amerika Serikat mengimbau warganya tak bepergian ke Indonesia karena risiko penularan Covid-19 yang dinilai tinggi, ancaman terorisme, hingga kerusuhan di sejumlah daerah, terutama Papua dan Sulawesi Tengah.

Larangan itu dikeluarkan melalui travel advisory yang dirilis dalam laman travel.state.gov sejak Selasa (8/6) lalu. AS mengeluarkan peringatan Level 3 bagi warganya yang berencana berkunjung ke Indonesia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa peringatan level 3 berarti orang-orang diminta untuk menghindari masuk ke Indonesia, kecuali untuk kepentingan mendesak. Warga diminta mempertimbangkan kembali rencana keberangkatannya.

Selain karena Covid-19, kekhawatiran akan serangan teror juga menjadi pertimbangan AS untuk mengimbau warganya tak mengunjungi RI.

"Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar atau pusat perbelanjaan, dan restoran," tulis mereka.

Sumber https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210614061907-120-653895/netanyahu-lengser-hingga-as-imbau-warga-tak-ke-indonesia/amp

Comments