Dipasok Senjata, Jenderal Tertinggi Junta Myanmar Berterima Kasih kepada Rusia

Redaksi


IDNBC.COM -
Jenderal tertinggi junta Myanmar berterima kasih kepada Rusia karena telah memasok senjata dan membuat militer negara Asia Tenggara tersebut menjadi kuat. Junta sedang jadi sorotan dunia setelah merebut kekuasaan dalam kudeta militer awal tahun ini.


Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan pemerintah Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Februari 2021.

Rusia telah mendukung junta sebagai sekutunya dan memperingatkan Barat agar tidak menjatuhkan sanksi kepada militer Myanmar.

“Berkat Rusia, tentara kami telah menjadi salah satu yang terkuat di kawasan ini,” tulis kantor berita Rusia, TASS, mengutip pernyataan Jenderal Senior Min Aung Hlaing kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu selama pertemuan di Moskow.

"Persahabatan antara Rusia dan Myanmar menjadi semakin kuat," lanjut pernyataan pemimpin junta tersebut.

“Myanmar bagi kami adalah mitra strategis yang telah teruji waktu dan sekutu yang dapat diandalkan,” kata Shoigu, seraya menambahkan bahwa kerjasama militer adalah komponen penting dari hubungan Rusia-Myanmar.

“Kami berkomitmen untuk terus melakukan upaya untuk memperkuat hubungan bilateral,” imbuh Menteri Pertahanan Rusia, seperti dikutip AFP, Rabu (23/6/2021).

Jenderal Min Aung Hlaing berada di Moskow untuk menghadiri konferensi keamanan internasional tiga hari yang dimulai kemarin dan mempertemukan para pejabat pertahanan dari seluruh dunia.

Ini adalah perjalanan kedua pemimpin junta Mynamar ke luar negeri sejak dia merebut kekuasaan.

Pada hari Senin, dia bertemu dengan kepala Dewan Keamanan Rusia; Nikolai Patrushev, di mana keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara mereka.

Min Aung Hlaing kemudian bertemu dengan kepala pengekspor senjata negara Rosoboronexport, Alexander Mikheyev, untuk membahas potensi kerjasama teknis militer.

Sejak Februari, tindakan brutal junta terhadap perbedaan pendapat telah menewaskan sedikitnya 870 warga sipil. Data ini bersumber dari kelompok pemantau lokal.

Meskipun Kremlin mengatakan prihatin dengan jatuhnya korban sipil, Moskow telah berusaha untuk mengembangkan hubungan dengan junta.

Pada bulan Maret, seorang wakil menteri pertahanan Rusia bergabung dengan parade tahunan yang menampilkan kehebatan militer Myanmar, termasuk jet tempur, tank, dan helikopter buatan Rusia.

Sumber https://international.sindonews.com/read/464630/41/dipasok-senjata-jenderal-tertinggi-junta-myanmar-berterima-kasih-kepada-rusia-1624460794

Comments