BMKG: Tsunami 29 Meter Jatim Bukan Untuk Menakut-nakuti
IDNBC.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut peringatan potensi tsunami 29 meter di pesisir Jawa Timur bukan untuk menakut-nakuti warga.
Namun, menurut Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono peringatan itu dilakukan agar warga waspada dengan skenario terburuk dalam upaya mitigasi.
Hal itu perlu dalam rangka mengurangi risiko secara konkret dan tepat. Misalnya, membangun tata ruang pantai aman berbasis risiko, rambu-rambu, jalur evakuasi, hingga tempat evakuasi.
"Karena memang wilayah kota rawan tsunami, ada catatan sejarah, bukan untuk nakut-nakuti," ujar Daryono saat dihubungi, Selasa (8/6).
Tsunami masih potensi, tak diketahui kapan terjadi
Lebih lanjut ia menyatakan gempa bumi di atas Magnitudo 7 dan tsunami hingga 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur, hanya merupakan sebuah potensi.
"Itu potensi bukan prediksi," ujar Daryono
Daryono menuturkan potensi berbeda dengan prediksi. Dia menjelaskan potensi merupakan hasil kajian BMKG terhadap sebuah peristiwa seperti gempa atau tsunami di sebuah wilayah. Namun, potensi tidak dapat menentukan secara pasti waktu kejadian peristiwa itu.
Sedangkan prediksi, analisis terhadap bahaya di sebuah wilayah yang waktunya bisa diprediksi.
"Prediksi ada bahaya, ada lokasinya, dan kemungkinan kapan waktu terjadinya. Mari kita pahami bersama dua kata ini," ujarnya.
Daryono kembali menegaskan hasil kajian BMKG terkait tsunami atau gempa hanya merupakan potensi. Meski tidak diketahui waktunya, dia mengatakan hasil kajian bisa menjadi kenyataan.
"Tapi, itu untuk acuan mitigasi bukan untuk nakuti masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG memperingatkan potensi gempa bumi di atas Magnitudo 7 dan tsunami hingga 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dari hasil analisis BMKG, seluruh pesisir Jatim berpotensi untuk diterjang tsunami apabila ada gempa besar.
"Hasil analisis kami untuk wilayah Jatim, seluruh pesisir itu potensinya, tinggi maksimum 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek, itu tinggi maksimum. Waktu tiba tercepat 20-24 menit di Kabupaten Blitar," ujarnya dalam webinar di saluran Youtube InfoBMKG (28/5).
Sumber https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210608095045-199-651569/bmkg-tsunami-29-meter-jatim-bukan-untuk-menakut-nakuti/amp