9 Bulan Dihajar Pandemi, Hadirkan 'Rumah Selingkuhan' di Kota Kupang

Admin


IDNBC.COM
- Mendengar atau membaca rumah selingkuhan, pemikiran semua orang akan menjurus ke hal-hal yang berkaitan dengan praktik, atau perbuatan tidak jujur terhadap pasangan hingga berujung pada penangkapan, penggerebekan bahkan pertengkaran.


Namun berbeda dengan yang ada di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rumah selingkuhan ini merupakan nama sebuah tempat tongkrongan baru, yang terletak di Jalan Ade Irma, Nomor 18, Kelapa Lima, tepatnya di Taman Nostalgia Kupang.


Walau namanya aneh, namun sang pemilik mendesain rumah ini sangat terbuka sehingga pasangan selingkuh tidak mempunyai tempat untuk memadu kasih.


Owner Rumah Selingkuhan, Claudia Novella Yunita kepada merdeka.com mengatakan, awalnya nama tersebut merupakan bahan bercandaan dirinya bersama beberapa teman. Namun, karena menarik dan dianggap lucu, Claudia kemudian tertarik dan menggunakan sebagai nama usahanya itu.


"Sebenarnya nama ini murni iseng dan karena rencana kita di tengah pandemi covid, kita nggak bisa kemana-mana namanya orang di rumah aja jenuh, bete, bosan rasanya kemana gitu, ya ke rumah selingkuhan jadi memang itu hasil bercandanya kami sih, lucu juga ya kalau kita jadikan sebagai konsep tempat nongkrong dan akhirnya kita kasih nama rumah selingkuhan, itu aja sih," katanya, Selasa (24/11).


Menurut Claudia, jika ada pasangan yang ingin selingkuh di cafe itu, mereka tidak akan nyaman karena tempatnya didesain sangat terbuka. "Yang selingkuh benaran nggak mungkin di sini soalnya gampang ketahuan, karena memang konsep kita outdor jadi semua orang bisa lihat dan nggak mungkin ada yang aneh-aneh di sini," ungkapnya.


Sasaran pelanggan dari rumah selingkuhan awalnya ditargetkan yang berusia 15 hingga 30-an tahun, namun sejak dibuka, pengunjung lebih didominasi oleh pekerja kantoran yang berusia lebih dari 30 tahun.


"Lebih banyak tamu kita pekerja kantoran yang berusia 30, 31 hingga 32. Mungkin karena posisi kita yang strategis yakni di depan taman nostalgia, trus juga karena dilengkapi dengan tempat bermain anak contohnya, kita punya kolam bola mini gitu jadi pengunjung yang punya anak ternyata anaknya happy disini, jadi mengcover untuk family gitu," ungkap Claudia.


Pandemi covid-19 yang makin meningkat tidak membuat Claudia takut merugi dan harus tutup. Malah dia yakin karena jika tidak memulai, maka akan terus terjebak dan pemulihan ekonomi tidak akan berjalan baik.


"Kalo kita sudah maju dengan suatu keyakinan, pelan-pelan aja pasti bisa karena kita harus sampai kapan terjebak dan selalu berpikir ah lagi covid, lagi covid. Ini sudah saatnya kita maju sih kalo saya bilang, kita sudah di rumah aja terlalu lama jadi kita harus berusaha untuk yang lebih baik lagi," tambah Claudia.


Sumber https://www.merdeka.com/peristiwa/9-bulan-dihajar-pandemi-hadirkan-rumah-selingkuhan-di-kota-kupang.html


Comments