Tangani Covid, Muhammadiyah Sudah Salurkan Rp 1 Triliun
IDNBC.COM - Berbagai bentuk solidaritas dilakukan Cabang dan Ranting Muhammadiyah agar terus menjadi teladan dalam menghadapi pandemi Covid-19 beserta turunannya. Jika dihitung Muhammadiyah telah menyalurkan Rp 1 triliun lebih dalam penanganan Pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah Jamaluddin Ahmad menyebutkan bahwa gerakan akar rumput Muhammadiyah membangun solidaritas dan kepedulian kepada sesama anggota Muhammadiyah dan masyarakat pada umumnya dengan menghimpun berbagai donasi baik berbentuk uang maupun barang.
“Itu terbuktikan bagaimana Muhammadiyah habis-habisan mengeluarkan dana untuk pandemi Covid-19, dari perguruan tinggi hingga rumah sakit Muhammadiyah sebanyak 400 miliar. Belum jika dijumlah dengan Cabang dan Ranting Muhammadiyah bisa lebih dari 1 Triliun rupiah,” ungkap Jamaluddin Ahmad dalam Covid-Talk Solidaritas Sosial di Masa Pandemi Berbasis Cabang dan Ranting, akhir Juli lalu.
Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) memiliki struktur mulai dari pusat hingga tingkat ranting terus berikhtiar membantu masyarakat. Bagaimana kondisi Cabang dan Ranting sama-sama sedang menghadapi Covid-19 tetapi masih bisa berinfaq. “Itulah salah satu DNA dan karakter Muhammadiyah ketika sudah dipanggil untuk berinfaq baik dalam keadaan lapang maupun sempit kita peduli kepada orang lain,” tambahnya.
LPCR PP Muhammadiyah selama pandemi membentuk program Cabang dan Ranting Muhammadiyah Teguh dan Tangguh. Selain menyalurkan bantuan, untuk menjadi tangguh Cabang dan Ranting membentuk Satgas atau Tim Covid untuk melayani dan mendampingi anggota, Muhammadiyah dan warga masyarakat yang terpapar Covid-19 dan juga mengatasi berbagai dampak yang terjadi. Tetap berjamaah (bersama) dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan dampaknya, khususnya masalah kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Sementara itu, agar cabang dan ranting teguh dalam menghadapi pandemi Covid-19, maka yang harus diikhtiarkan para pengurus–aktivis memahami dan istiqomah melaksanakan fatwa Majelis Tarjih dan keputusan persyarikatan Muhammadiyah. Keputusan-keputusan itu bisa didiskusikan dan dimusyawarahkan dalam pelaksanaannya, tapi bukan didebatkan sekadar berdebat adu wacana.
“Kepatuhan adalah salah satu indikator kunci dalam teguh. Semua dilakukan dengan ikhtiar sekuat tenaga dan jangan membuang energi untuk berdebat yang tidak ada gunanya sehingga melupakan masalah yang sedang ditangani,” tutur Jamaluddin Ahmad.
Jamaluddin Ahmad memaparkan bagaimana Cabang–Ranting yang tangguh yaitu cepat memberi respons terhadap pandemi covid-19 dan dampaknya. Juga, memiliki program dan kegiatan mengatasi dampak pandemi covid-19 (jangka pendek, menengah, panjang) di segala aspek kehidupan.
Jamaah dan masyarakat yang terdampak Covid-19 merasa dipedulikan dan dibantu oleh Cabang dan Ranting Muhammadiyah atau Masjid dan Mushalla Muhammadiyah. Program dan kegiatan menghadapi dampak pandemi Covid-19 melibatkan seluruh unsur yang ada dalam Muhammadiyah terutama AMM.
Cabang dan Ranting bisa membuat shelter sendiri untuk isolasi yang tidak aman di rumahnya. Bisa dengan menggunakan sekolah/madrasah, kantor Cabang – Ranting, gedung dakwah yang bisa dilakukan dengan berkonsultasi bersama MPKU dan MCCC maupun dengan Puskesmas dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.
Ketua MCCC PP Muhammadiyah Dr Agus Samsudin menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang belum berhenti memberikan efek panjang. Diperlukan inovasi baru terutama dari Cabang dan Ranting serta memupuk rasa solidaritas bersama yang akan berdampak sangat luar biasa.
“Bagaimana ranting dan cabang Muhammadiyah dapat memberikan solidaritas sosial dari sisi ekonomi yang betul-betul menjadi bagian kita dalam gerakan Al-Ma’un,” ungkapnya.
Sumber https://m.republika.co.id/amp/qx8wts440