KSAL Rilis Pollux-935, Kapal Perang Baru Buatan Anak Negeri

Redaksi


IDNBC.COM  -
TNI Angkatan Laut (AL) menambah satu armada kapal perang bernama 'KRI Pollux-935', produksi PT Karimun Anugerah Sejati (KAS).


Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan kapal perang baru ini akan dikendalikan oleh Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) sebagai Lembaga Hidrografi Nasional dan Pusat Informasi Geopasial Kelautan Indonesia.

Yudo memandatkan komando kapal tersebut kepada Mayor Laut (P) Tomy Ronaldy, alumni Dikmapa PK TNI angkatan X tahun 2003.

"Semoga kehadiran KRI ini dapat menambah semangat dan menajamkan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas survei dan pemetaan laut," kata Yudo dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8).

Nama Pollux diambil dari nama salah satu bintang paling bersinar di dalam rangkaian rasi Gemini. Sementara Gemini termasuk dalam 20 rasi paling terang.

Kapal perang ini merupakan jenis kapal Patroli Cepat (PC) 40 meter dengan spesifikasi panjang 45,50 meter, lebar 7,90 meter, tinggi 4,25 meter dan draft 2,20 meter.

Memiliki bobot 220 ton, kapal ini bisa melaju dalam kecepatan maksimum 27 knots, kecepatan jelajah 20 knots, dan kecepatan ekonomis 15 knots.

KRI Pollux-935 dipersenjatai meriam 30 mm dan 12,7 mm dan mampu mengangkut 37 ABK.

Lebih lanjut, Yudo menyebut bahwa keberhasilan membangun KRI Pollux-935 menjadi makna strategis bagi industri pertahanan nasional.

PT KAS berhasil membuktikan bahwa teknologi industri pertahanan dalam negeri mampu menghadirkan solusi yang mengurangi ketergantungan terhadap negara lain dalam hal persenjataan TNI AL di masa depan.

Terlebih KRI Pollux-935 merupakan kapal berjenis Bantu Hidro Oseanografi (BHO) yang selama ini diproduksi galangan kapal luar negeri.

"Kita tunjukkan kepada bangsa lain, bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri sambal terus mengejar ketertinggalan yang sudah terjadi selama ini," ujar Yudo.

Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210805193700-20-677035/ksal-rilis-pollux-935-kapal-perang-baru-buatan-anak-negeri/amp

Comments