Jokowi Lepas Ekspor Produk Pertanian Rp7,29 T ke 61 Negara
IDNBC.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor produk pertanian senilai Rp7,29 triliun pada Sabtu (14/8) ini ke 61 negara. Negara itu antara lain China, Amerika, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, UEA, Pakistan)
Ekspor dilepas dari 17 lokasi. Dikutip dari Antara, Sabtu (14/8), lokasi itu adalah; pelabuhan Tanjung Perak dengan nilai ekspor Rp1,3 triliun, Bandara Soekarno Hatta Rp40,36 miliar, pelabuhan Laut Dwikora Rp194,31 miliar, pelabuhan Pelindo 1 Rp1 triliun, pelabuhan Belawan Rp431,6 miliar, pelabuhan Tanjung Priok Rp435,1 miliar dan pelabuhan Tanjung Emas Rp400,57 miliar.
Adapun 10 lokasi lain berada di Balikpapan, Bandar Lampung, Padang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Palembang, Jambi, Tanjung Balai dan Manado.
Dalam sambutan pelepasan ekspor, Presiden Joko Widodo mendukung langkah itu. Termasuk ekspor beras.
Menurutnya, hal tersebut boleh dilakukan. Tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, hitung dengan masak-masak.
Kedua, pastikan stok beras dalam negeri sudah aman dan cukup terlebih dahulu.
"Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, melalui tayangan virtual di akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (14/8).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemerintah memang mulai menguji coba ekspor beras ke Arab Saudi dalam program Merdeka Ekspor 2021.
Dalam laporannya, ia juga mengungkapkan ekspor produk pertanian Indonesia pada Januari sampai Juni 2021 sekitar Rp277,95 triliun atau meningkat 40,29 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.
"Oleh karena itu kami hari ini, kami lepas ekspor ke Saudi Arabia sebagai uji coba beras, ekspor daging ayam ke Jepang, Timor Leste, Qatar, UEA," ucap Syahrul.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan stok beras nasional surplus 10,2 juta ton per akhir Juli 2021. Ia menjelaskan itu terjadi karena produksi padi petani lokal pada sepanjang Januari-Juli 2021 berhasil mencapai 17,5 juta ton dan sisa stok beras tahun kemarin sebanyak 7,3 juta ton.
Di tengah kondisi itu, konsumsi beras untuk periode sama Januari-Juli hanya tercatat 14,6 juta ton.
"Dari Kementan kami ingin menegaskan bahwa ketersediaan pangan 11 komoditas sangat aman dan terus kami lakukan validasi," katanya pada konferensi pers daring, Senin (26/7).
Ia juga mengungkapkan kemungkinan pasokan beras akan bertambah lagi karena petani mampu memproduksi 14 juta ton beras pada paruh kedua tahun ini. Angka itu diperoleh berdasarkan perhitungan kementeriannya.
Produksi tersebut sedikit banyak akan menambal konsumsi semester kedua yang diperkirakan sebanyak 18 juta ton beras. Dengan proyeksi itu, pihaknya memperkirakan stok beras nasional masih surplus 6,2 juta ton beras sampai akhir tahun nanti.
Sumber https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210814120042-532-680314/jokowi-lepas-ekspor-produk-pertanian-rp729-t-ke-61-negara/amp