Pria Palestina Ditembak Mati Tentara Israel di Tepi Barat
IDNBC.COM - Seorang pria Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel di wilayah Tepi Barat, di mana terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan Israel selama berminggu-minggu.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (28/7/2021), Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, Shadi Omar Lotfi Salim (41) ditembak mati di dekat Beita pada Selasa (27/7) malam waktu setempat.
Wakil Wali Kota Beita, Mussa Hamayel mengatakan kepada AFP bahwa tentara Israel membunuh pria itu saat memasuki desa sekembalinya dari bekerja.
"Dia dibunuh dengan keji," cetus Hamayel, seraya menambahkan bahwa tidak ada aksi protes di daerah itu pada Selasa (27/7) malam.
Militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa ketika sedang bertugas rutin, tentara "melihat seorang tersangka Palestina di daerah itu."
"Ketika warga Palestina itu mulai bergerak cepat menuju pasukan dengan benda mencurigakan yang diidentifikasi sebagai batang besi di tangannya, pasukan beroperasi untuk menghentikan tersangka dengan mengikuti prosedur standar, termasuk dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara," kata militer Israel, IDF dalam sebuah pernyataan.
"Ketika tersangka terus maju, komandan pasukan menembak ke arah tersangka. Insiden itu akan diselidiki," imbuh militer Israel.
Beita telah menjadi tempat kerusuhan yang sering terjadi sejak Mei, ketika puluhan keluarga Israel tiba dan mulai membangun permukiman liar Eviatar di puncak bukit dekat Nablus, yang bertentangan dengan hukum Israel dan internasional.
Setelah berminggu-minggu bentrokan dan ketegangan, pemerintah nasionalis Perdana Menteri Israel Naftali Bennett membuat kesepakatan dengan para pemukim, yang membuat mereka meninggalkan pos terdepan Eviatar.
Para pemukim meninggalkan rumah-rumah sederhana yang mereka bangun sampai Kementerian Pertahanan Israel menentukan apakah tanah itu dapat dianggap sebagai wilayah negara.
Sementara itu, militer Israel tetap berada di Eviatar sampai keputusan dibuat.
Kesepakatan itu ditolak oleh Wali Kota Beita, yang mengatakan bahwa "bentrokan dan aksi protes akan berlanjut" selama orang Israel "tetap berada di tanah kami".
Diketahui bahwa semua permukiman Yahudi di Tepi Barat dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional.
Sumber https://news.detik.com/internasional/d-5659635/pria-palestina-ditembak-mati-tentara-israel-di-tepi-barat