Duka Ibu Hamil Meninggal Gegara RS Penuh Pasien COVID, Suami Menyusul Kemudian

Redaksi


IDNBC.COM
  - Seorang ibu hamil di Gresik dengan gejala COVID-19 meninggal setelah telat mendapatkan perawatan. Janin 7 bulan yang dikandungnya juga turut meninggal. Berselang sehari, suami si ibu hamil menyusul istrinya tutup usia.


Telatnya si ibu hamil mendapatkan perawatan karena penuhnya semua rumah sakit oleh pasien COVID-19. Saat sudah mendapatkan rumah sakit, semuanya sudah terlambat. Sehari dirawat, si ibu dan janin meninggal dunia.

Ibu hamil tersebut adalah Mazrotul Afiro (31), warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik. Pada Senin (12/7) Mazrotul memeriksakan diri ke puskesmas setempat karena sesak napas. Dari pemeriksaan diketahui saturasi saturasi oksigen dalam darahnya hanya di angka 40 dari normal 90-10. Bidan pun berinisiatif mengantar Mazrotul swab ke Klinik Medika di pagi hari itu sekitar pukul 09.00.

"Hasil swab antigen dinyatakan positif. Setelah itu kondisinya drop atau kritis. Kita mencoba komunikasi dengan puskesmas mencoba rujukan ke RSUD Ibnu Sina, kita rujuk ke sana. Ternyata pada saat itu ruang ICU dan IGD penuh. Akhirnya bu bidan inisiatif menelepon semua RS di Gresik yang bisa menangani ibu hamil tersebut. Tapi semua mengatakan ruang ICU dan IGD penuh," ujar Kepala Desa Gredek Muhammad Bahrul Ghofar kepada detikcom, Kamis (15/7/2021).

Akhirnya, lanjut Ghofar, Mazrotul dibawa dari satu RS ke RS lainnya hingga pukul 16.00 WIB. "RS di Surabaya dan Gresik full. Akhirnya kita mengambil keputusan untuk dibawa ke rumah jam 4 sore. Kita oksigen, kita infus di rumah sambil menunggu informasi, siapa tahu ada RS yang bisa dibuat rujukan," ujar Ghofar.

Sekitar pukul 18.00 WIB, pihak puskesmas dihubungi oleh RSUD Ibu Sina. Disampaikan bahwa di ruang ICU ada yang kosong dan bisa dibawa ke sana. Namun dengan syarat pasien membawa bed cover dan oksigen sendiri.

"Ketika dapat informasi itu, saya koordinasi dengan bidan, langsung kita bawa pasien tersebut ke RSUD Ibnu Sina. Sampai sana kondisinya full, sampai sana diperiksa. Dirawat di ruang persalinan. Namun jam 21.00 WIB bayi di dalam kandungannya dinyatakan meninggal," jelasnya.

"Besoknya, Rabu dini hari jam 1 malam sekian menit, dapat kabar ibu Mazrotul Afiro dinyatakan meninggal. Dan itu pun anaknya belum dilakukan pertolongan apa pun, masih di dalam kandungan. Sampai ibunya meninggal bayinya masih di dalam kandungan. Tidak ada tindakan persalinan," tambah Ghofar.

Pada Rabu (14/7) selepas Zuhur, almarhum Mazrotul dimakamkan di TPU Desa Gredek. Sehari berselang, Fakhrudin, suami Mazrotul, meninggal menyusul istrinya.

Ghofar mengatakan meninggalnya Fakhrudin kemungkinan dikarenakan kelelahan dan tekanan batin. Sebab, ia selalu ada di samping istrinya ketika mencari RS hingga akhirnya mendapat perawatan di RSUD Ibnu Sina.

"Pada saat kemarin, saat istrinya dirawat, beliau menunggu istrinya sendiri Senin (12/7) malam. Kemungkinan besar, beliau itu juga belum makan, depresi, tekanan tinggi," kata Ghofar.

Ghofar menceritakan pada pukul 21.00 WIB (Rabu), Fakhrudin tidur di kamar sambil mengigau. Salah satu keluarga datang ke rumahnya dan langsung ia datangi. Kemudian Ghofar meminta untuk tidur di ruang tamu agar ada temannya, tidak terlalu tertekan, dan tidak terlalu stres.

"Saya tunggu di situ sampai jam 1 malam sama pak RT, kita tunggu di teras sambil jagongan, biar beliaunya ada temannya, beliau di ruang tamu sambil tidur. Selepas jam 1 kita pulang, setengah 2 saya dapat kabar kalau meninggal," jelasnya.

Meninggalnya Mazrotul dan Fakhrudin meninggalkan duka tersendiri. Kini satu-satunya anak mereka yang berusia 11 tahun harus menjadi yatim piatu. Pada pukul 10.30 WIB, almarhum Fakhrudin dimakamkan secara protokol kesehatan. Fakhrudin dimakamkan tepat di sebelah istri dan anaknya.

Sumber https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5645309/duka-ibu-hamil-meninggal-gegara-rs-penuh-pasien-covid-suami-menyusul-kemudian/amp

Comments