Akademisi Unair : Vandalisme Puan Maharani Tak Etis dan Tak Elok

Redaksi


IDNBC.COM
  - Akademisi Unair merespons vandalisme baliho Puan Maharani,Ketua DPR RI di Blitar. Pengajar Departemen Politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman menyebut aksi itu tak etis dan tak elok.


Airlangga sapaan akrabnya, menyampaikan pendapatnya itu kepada kliktimes.com, Kamis (22/7/2021). Menurutnya, aksi vandalisme tersebut bertentangan dengan etika demokrasi. Yang gawat, aksi itu bisa mendorong pada situasi keresahan yang tidak perlu dan rentan dalam kondisi pandemi seperti itu.

“Mengingat bahwa penghormatan terhadap baliho politik meskipun tidak sepakat dengan isinya adalah sebuah etika dalam demokrasi,” tegas Akademisi Unair ini.

Aksi vandalisme terhadap Puan Maharani itu terjadi di halaman kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar. Baliho Puan Maharani bertuliskan kata Open BO, yang erat kaitannya dengan transaksi seksual. Kasus ini ironis, mengingat Blitar adalah tempat peristirahatan kakek Puan, yakni Bung Karno.

“Seperti saya bilang, aksi vandalisme yang tidak etis dan elok apalagi dalam kondisi rentan covid seperti sekarang,” menyoal aksi vandalism di kantor Bupati dan Bumi Bung Karno.

Vandalisme Terjadi di Markas DPC PDIP Kabupaten Blitar

Sebelumnya kliktimes.com memberitakan, terkait tulisan Ketua DPR RI Puan Maharani Open BO di Blitar. Tulisan itu terpampang di Kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar pada Kamis (22/7/2021). Open BO menurut sejumlah kalangan adalah Bahasa slang untuk transaksi seksual.

Dalam baliho itu Puan Maharani mengucapkan “Selamat melaksanakan Rapat Kerja Daerah PDIP Jawa Timur. Di Bumi Bung Karno 21 Juni 2021”. Pada samping tulisan ada foto Puan dengan ukuran jumbo berkebaya merah. Persis di bagian bawah, tepatnya samping foto Puan, ada tulisan Open BO.

Open BO Istilah Transaksi Seks

Yayat D. Hadiyat dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar pernah membuat penelitian. Judulnya Pola Komunikasi Prostitusi Daring di Twitter. Mengutip dari publikasi JURNAL PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan).

“Pelaku prostitusi daring di Twitter juga memanfaatkan fitur hashtag ini untuk mempromosikan jasanya. Ada beberapa kata kunci yang sering dipakai antara lain #avail (dari kata available bahwa mereka dapat dibooking) #realava (merujuk pada real avatar) Untuk mempersempit lokasi maka biasanya tagar tersebut diikuti dengan nama kota di mana pelaku prostitusi daring berada. Misalnya #angelsolo #bojakbar #bisyarbandung dan lain sebagainya,” urainya dalam penelitian itu.

Sumber https://kliktimes.com/headline/akademisi-unair-vandalisme-puan-maharani-tak-etis-dan-tak-elok/

Comments