Pencemaran Minyak di Pantai Saba, Gianyar, Diduga Ulah Kapal-kapal Besar

Redaksi


IDNBC.COM -
Dari petunjuk awal keberadaan tumpahan minyak di Pantai Gianyar, Bali, ditemukan bahwa itu adalah minyak tarball atau residu yang sudah mengering di permukaan laut dan mengapung lalu terdampar di pesisir pantai.


"Secara logis minyak residu itu adalah diduga dibuang oleh kapal-kapal besar yang lewat di perairan tersebut. Karena, sampai saat ini laporan pembuangan minyak di darat tidak ada," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso, Rabu (9/6).

"Tapi, kalau dataran tidak ada laporan, sementara dugaannya masih dari kapal kemungkinan," katanya.

Ia menyebutkan, semua kapal-kapal besar berpotensi membuang residu itu. Tapi, bukan kapal kecil nelayan karena kapal nelayan memakai BBM, solar atau bensin. Sementara, ceceran minyak itu berwarna hitam pekat.

Namun, pihaknya belum bisa mengenditifikasi kapal besar macam apa yang membuang residu tersebut. Hal itu, akan diketahui dari hasil pemeriksaan jenis minyak tersebut.

"Kami, tidak bisa langsung menuduh kapal A, tapi yang kami lakukan berkoordinasi Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan laporan ini agar ditindaklanjuti. Mungkin, dia bikin himbauan atau sosialisasi ke operator-operator kapal," jelasnya.

Namun, yang pasti bahwa yang membuang residu itu adalah kapal-kapal berukuran besar. Sementara, di perairan Lombok dan Bali adalah jalur sibuk kapal-kapal besar yang lewat, dan Pemerintah Indonesia menetapkan sebagai alur laut Pulau Indonesia ll.

"Dan, selat Lombok di lewati oleh kapal-kapal yang melintasi perairan Indonesia, dari daerah Australia atau selatan Samudera Hindia menuju ke Samudera Pasifik," ujarnya.

"Itu, kapal yang lewat seluruh jenis kapal, kapal internasional, ada kapal dari Australia, ada klasifikasi kapal cargo kapal penumpang, kapal perang, dan kapal pembawa bahan bakar dan seterusnya itu banyak yang lewat. Ini, jalur sibuk," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui dari kapal apa yang membuang ceceran minyak dan dari jalur mana. Karena, perairannya sangat luas, bisa saja yang melewati Selat Badung, diantara Pulau Bali dan Nusa Penida dan Selat Lombok diantara Pulau Bali,

"Kalau dari analisis sementara tumpahan minyak itu mengalir dari sisi Utara Selat Lombok ke Selatan Selat Lombok itu berdasarkan analisis citra satelit kami," ujarnya.

Ia menerangkan, dari hasil telaah citra satelit yang bekerjasama dengan Balai Riset Operasi Laut, Perancak, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada sore tanggal 4 Mei 2021 ceceran tumpahan yang berada di Selatan Nusa Penida.

"Dari situ, kami membuat simulasi atau pemodelan, ini kira-kira dari mana asal datangnya kami duga tumpahan minyak itu yang tercecer dan terdampar di Pantai Saba," ujarnya.

"Dari citra satelit, kami dapatkan awal itu bahwa memang ada tumpahan minyak yang tercecer di Selatan Nusa Penida pada tanggal 4 Mei hanya saja belum diketahui dari mana asalnya ini. Karena, kami tidak ambil simple lapangan pada waktu itu," ujar Yudiarso.

Sumber https://m.kumparan.com/amp/kanalbali/pencemaran-minyak-di-pantai-saba-gianyar-diduga-ulah-kapal-kapal-besar-1vuLROHjqzi

Comments