Pembunuh Khashoggi Disebut Sempat Latihan Paramiliter di AS

Redaksi


IDNBC.COM -
Empat anggota tim pembunuh wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, disebut pernah menerima pelatihan paramiliter di Amerika Serikat. 


The New York Times melaporkan empat orang dari regu pembunuh utusan Saudi itu pernah ikut pelatihan kelompok keamanan swasta, Tier 1 Group. Organisasi itu disahkan pemerintahan Presiden Barack Obama pada 2014.

Surat kabar itu melaporkan pelatihan itu berlangsung setidaknya hingga awal pemerintahan Presiden Donald Trump yang mulai menjabat di Gedung Putih pada 2016 lalu.

The New York Times menguak kabar itu berdasarkan dokumen yang diberikan kepada pemerintahan Trump oleh Louis Bremer, seorang pejabat dari ekuitas Cerberus Capital Management, perusahaan induk Tier 1 Group. Saat itu, Bremer tengah melamar jabatan di Pentagon.

Dalam kesaksian tertulisnya, Bremer menegaskan bahwa Tier 1 Group memang memberikan pelatihan kepada para agen-agen Saudi tersebut.

Namun, ia menekankan bahwa pelatihan itu "bersifat protektif" dan "tidak terikat dengan tindakan keji mereka selanjutnya."

Bremer mengatakan bahwa keempat agen Saudi itu menerima pelatihan pada 2017. Dua dari empat orang itu sudah mengikuti kursus jauh sebelumnya, yakni sekitar Oktober 2014-Januari 2015.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS yang dihubungi AFP untuk meminta konfirmasi tidak dapat mengomentari informasi tersebut. Namun, ia menyerukan "penggunaan peralatan dan pelatihan militer Amerika yang bertanggung jawab."

Khashoggi merupakan seorang kolumnis surat kabar The Washington Post yang kerap mengkritik Pangeran Mohammed bin Salman (MbS). Dia tewas di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018 setelah sempat dinyatakan hilang.

Walau sempat membantah, pemerintah Saudi akhirnya mengakui Khashoggi tewas di dalam gedung konsulat itu.

Namun, mereka berkeras pihak kerajaan tak terlibat pembunuhan jurnalis itu. Mereka juga menegaskan pembunuhan itu dilakukan oleh pejabat Saudi di luar kewenangannya secara diam-diam.

Selama ini, Putra Mahkota MbS dituding sebagai otak penghilangan nyawa Khashoggi. Menurut sebuah laporan intelijen AS yang dirilis pada Februari lalu, tujuh anggota elite penjaga MbS merupakan anggota regu pembunuh Khashoggi.

Namun, The New York Times tidak bisa mengonfirmasi keempat anggota regu pembunuh itu termasuk dalam personel penjaga MbS atau tidak.

Sumber https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210623124905-134-658231/4-pembunuh-khashoggi-disebut-sempat-latihan-paramiliter-di-as/amp

Comments