Giri soal Pegawai Tak Bisa Dibina: Kepala BKN Kalahkan Tuhan

Redaksi


IDNBC.COM
- Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono mengaku heran dengan keputusan 51 dari 75 pegawai KPK tak bisa lagi dibina karena memiliki nilai merah dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).


Giri menyebut pernyataan yang disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana itu telah melampaui kehendak Tuhan.

"Menurut saya yang disampaikan kepala BKN bahwa orang tak bisa dibina itu sudah mengalahkan urusan Tuhan," kata Giri di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (4/6).

Ia pun membandingkan sejumlah lembaga negara yang justru bertugas mendidik kelompok teroris, seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Selain itu, ada juga Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mendidik pengguna narkoba.

"Lembaga lain lebih maju seperti BNPT, Densus bisa mendidik teroris, BNN bisa mendidik pengguna narkoba," ujarnya.

Lebih lanjut, Giri menyinggung rencana KPK yang justru akan menjadikan para terpidana korupsi sebagai penyuluhan antikorupsi. Ia merasa lebih buruk dari para koruptor karena hendak dibuang lembaga antikorupsi.

"Mengapa justru kami-kami yang sudah membangun KPK dari awal harus menyingkir? Jadi sepertinya kita lebih buruk dibandingkan orang-orang seperti itu," ujarnya.

Giri mengatakan pihaknya akan terus melakukan sejumlah upaya untuk melawan keputusan pimpinan KPK yang sewenang-wenang tersebut.

"Saya mewakili teman-teman, kami memang punya latar belakang yang berbeda, tapi kita punya warna yang sama. Karena kami terlalu merah dan kami terlalu putih kemudian mereka tak menginginkan kami," kata Giri.

Sebelumnya, Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengungkap 51 dari 75 pegawai yang gagal TWK tak bisa bergabung dengan KPK karena tak bisa dibina.

Menurut Bima, para pegawai itu memiliki nilai merah dalam komponen penilaian PUNP yang meliputi, Pancasila, UUD '46. NKRI, dan pemerintah yang sah.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tak main-main dalam melaksanakan TWK tersebut. Menurutnya, serangkaian asesmen ini sama dengan tes yang digunakan dalam merekrut prajurit TNI AD.

Bima memastikan tes tersebut diputuskan bersama oleh sejumlah lembaga yang terlibat seperti BNPT, Pusintel AD, DisPsiAD, serta BAIS, dan BIN. Mereka termasuk berperan sebagai asesor.

"BKN enggak main-main melaksanakan TWK ini. Semuanya tim asesor yang kompeten dan legitimate dari institusi negara" ujar Bima lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/5).

Sumber https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210604201934-12-650593/giri-soal-pegawai-tak-bisa-dibina-kepala-bkn-kalahkan-tuhan/amp

Comments