Emosi Bupati Solok Meletus Gegara Pegawai Puskesmas Tak Becus

Redaksi


IDNBC.COM -
Bupati Solok, Epyardi Asda, mengamuk di sebuah puskesmas. Dia marah karena ada warga yang mengalami kecelakaan ditolak puskesmas.


Epyardi lalu mendatangi Puskesmas Bingkung di Kecamatan Kubung Solok. Emosi Epyardi meletus karena pegawai puskesmas tidak maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Momen Epyardi meluapkan kemarahan terekam dalam video hingga viral di media sosial (medsos). Saat itu dia mengecek ruang unit gawat darurat (UGD) yang sudah dalam keadaan tutup.

Pimpinan puskesmas dan staf langsung dikumpulkan. Pihak puskesmas lalu memberikan sebuah surat yang berisi pernyataan bersama staf dan pimpinan puskesmas, bahwa UGD hanya dari pukul 08.00-18.00 WIB.

Surat kesepakatan bersama itu lalu dirobek, diremas, dan melemparkannya ke lantai.

Politikus PAN itu lalu meluapkan emosinya karena tahu puskesmas tidak buka 24 jam.

"Apa-apaan kalian ini. Di mana-mana di dunia, UGD itu buka 24 jam. Jangan kah hari biasa. Hari Sabtu-Minggu pun harus ada yang stand by. Saya sudah bilang, minimal empat orang harus standby," kata Epyardi.

Sidak itu dilakukannya pada Sabtu (12/6). Dia mengaku kesal dengan kebijakan puskesmas tersebut.

Sehari sebelumnya, ada korban kecelakaan yang dilaporkan tidak mendapat pelayanan. Saat itu pihak puskesmas beralasan jam layanan unit gawat darurat atau UGD sudah tutup.

"Ada yang mengalami kecelakaan, tapi ditolak. Alasannya, jam dinas sudah berakhir," kata Epyardi saat dihubungi detikcom, Selasa (15/6/2021).

"Saya kesal betul. Orang yang kecelakaan itu terbaring di puskesmas, lalu mencoba ketuk pintu UGD. Ada bidan, tapi menolak melayani. Alasannya di luar jam dinas dia," imbuhnya.

Pimpinan-Bidan Puskesmas Dinonaktifkan

Buntut atas pelayanan yang tidak maksimal, pimpinan dan sejumlah staf Puskesmas Tanjung Bingkung dibebastugaskan. Bupati Epyardi lalu mengganti pengelola puskesmas itu dengan orang lain.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pegawai yang dinonaktifkan itu antara lain Kepala Puskesmas, Yuliarni; Kepala Tata Usaha Puskesmas; serta seorang bidan yang menolak kehadiran pasien kecelakaan di UGD.

Epyardi mengaku belum bisa memecat pimpinan dan staf tersebut karena mengikuti aturan KASN. Epayradi sendiri bersama John Firman Pandu baru dilantik sebagai pasangan Bupati-Wakil Bupati Solok pada 26 April, sehingga baru bisa melakukan penggantian jabatan pada Oktober mendatang.

"Saya terhambat dengan aturan KASN, bahwa tidak bisa melakukan penggantian sebelum masa 6 bulan menjabat, sehingga belum bisa melakukan pergantian. Kalau tidak, sudah saya pecat-pecat semua," kata Epyardi.

Ia mengaku kesal karena kasus di Puskesmas Tanjung Bingkung itu memperlihatkan kinerja ASN yang tak becus.

"Saya sudah panggil semua yang ada di puskesmas dan saya undang seluruh SKPD. Sekda, Asisten 1 dan Asisten 2, termasuk Kadis Kesehatan. Untuk sementara, semua pimpinan di puskesmas tersebut, termasuk Kepala Tata Usaha, dinonaktifkan. Saya juga minta Inspektorat melakukan penyelidikan khusus," kata dia.

Kini UGD Puskesmas Buka 24 Jam

Layanan UGD di Puskesmas Bingkung, Kecamatan Kubung Solok, kini beroperasi selama 24 jam. Hal itu dilakukan setelah Bupati Solok Epyardi Asda mengamuk.

"UGD kita buka 24 jam seperti semula, sesuai dengan instruksi (pimpinan)," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Maryetti Marwazi kepada wartawan, Rabu (16/6).

Pembukaan layanan 24 jam itu dilakukan untuk memberikan pertolongan kepada pasien yang butuh penanganan darurat. UGD, katanya, hanya dibuka untuk menangani korban kecelakaan, bukan untuk pengobatan seperti demam atau penyakit lainnya.

Sumber https://news.detik.com/berita/d-5609038/emosi-bupati-solok-meletus-gegara-pegawai-puskesmas-tak-becus

Comments