Firli Disebut Bersikeras Pecat Pegawai KPK Tak Lolos Tes ASN

Redaksi


IDNBC.COM
- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, disebut ngotot memecat puluhan pegawai lembaga antirasuah yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status Aparatur Sipil Negara (ASN). Tudingan itu dibantah Firli.


Menurut informasi sumber internal KPK, ada 75 pegawai yang tidak lolos tes dan terancam dipecat. Padahal, menurut dia, pemecatan tersebut tidak ada di peraturan mana pun.

"Dalam rapim setelah TWK diterima KPK, Firli bersikeras memecat yang tidak lulus ASN, padahal sudah diperingati oleh pimpinan dan pejabat struktural yang lain, bahwa tidak ada dasar memecat, kemudian juga dasar penilaian juga tidak ada indikator [yang] jelas," kata sumber tersebut kepada CNNIndonesia.com,Senin (3/5).

Dalam rapat pimpinan, menurut sumber ini, Firli juga telah diingatkan akan citra lembaga jika pemecatan dilakukan. Pemecatan akan berimbas kepada kerja-kerja pemberantasan korupsi hingga nasib keluarga pegawai.

"Disampaikan juga bahwa bagaimana citra KPK main sembarang pecat, bagaimana perkara yang ditangani, bagaimana nasib pegawai dan keluarganya karena hanya dalam waktu sebulan sudah tidak kerja di KPK, bagaimana jika mereka menggugat," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Firli membantah semua tudingan itu. Kata dia, sifat kepemimpinan kpk adalah kolektif kolegial.

"Terima kasih. Pimpinan KPK adalah kolektif kolegial. Maknanya semua keputusan diambil secara bulat dan tanggung jawab bersama oleh semua pimpinan KPK," kata dia kepada CNNIndonesia.com.

"Jadi saya tegaskan tidak ada pemaksaan kehendak," tambahnya.

Ia juga memastikan bahwa KPK telah menerima penilaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait hasil tes wawasan kebangsaan.

"Silakan ke Sekjen untuk hal tersebut karena sampai saat ini pimpinan belum membuka hasil tes wawasan kebangsaan. Hasil tes wawasan kebangsaan diterima Sekjen dari BKN tanggal 27 April 2021 dan sampai sekarang belum dibuka," ucap Firli.

Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Hardianto Harefa, belum menjawab konfirmasi yang telah CNNIndonesia.com ajukan melalui keterangan tertulis.

Comments