BLT DD Diyakini Berdampak pada Pemulihan Ekonomi Desa

Redaksi


IDNBC.COM -
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi, anggaran Dana Desa pun dialihkan sebagian menjadi jaring pengaman sosial lewat program Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD).


Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kemendes PDTT Luthfy Latief memaparkan rincian pencairan BLT DD. Pada Januari 2021, dana sebesar Rp1,28 triliun telah disalurkan kepada lebih dari 4,27 juta keluarga. Bulan berikutnya, Rp850 miliar diterima oleh 2,8 juta keluarga, sementara pada April disalurkan Rp294 miliar kepada 980 ribu penerima, dan pada Mei telah dicairkan Rp159 miliar kepada 531 ribu penerima.

"Di tahun 2021 ini, melalui Permendesa PDTT 13/2020, realokasi anggaran Dana Desa kita titik beratkan pada tiga hal, pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, mendukung program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tingkat desa. Khusus untuk BLT DD masuk pada prioritas pertama tadi," ungkap Luthfy.

BLT DD disebutkan dirancang untuk membantu masyarakat desa yang membutuhkan, seperti mereka yang kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19, atau mereka yang belum terdata dalam kelompok penerima bantuan sosial lain, serta yang memiliki anggota keluarga dengan sakit kronis.

Luthfy pun kemudian meminta agar Kementerian Desa dan para pemangku kepentingan lain untuk turut mengawal penyaluran BLT DD demi penerima bantuan yang tepat.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono menyatakan, stimulus keuangan menjadi harapan masyarakat di tengah kondisi perekonomian yang tak menentu seperti saat ini.

"Ketika perekonomian melemah akibat Covid-19, satu-satunya yang bisa diharapkan memang stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah. Program BLT DD ini sangat membantu untuk mendorong konsumsi masyarakat, karena sisi permintaan inilah yang paling terdampak oleh pandemi dan ini menekan belanja masyarakat," ujar Teguh.

Selain itu, masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi sasaran BLT DD juga berbelanja di komunitas lokal. Dengan begitu, BLT DD sekaligus membantu mendongkrak konsumsi masyarakat untuk berbelanja di UMKM lokal. Di waktu bersamaan, program PEN turut mendukung sisi suplai lewat bantuan usaha mikro yang menyeimbangkan neraca suplai dan demand di masa pandemi.

"Survei Mandiri Institute pada Maret-April 2021, 80 persen UMKM kita telah kembali beroperasi secarannormal. Sebelumnya di awal pandemi hanya 33 persen yang beroperasi secara normal. Saya kira ini dampak positif dari program-program stimulus yang diberikan pemerintah," kata Teguh.

Sedangkan dari sisi kebijakan publik, Direktur Rumah Reformasi Kebijakan sekaligus pengamat kebijakan publik Riant Nugroho mengatakan, segala bantuan pemerintah di pedesaan tidak semata diukur berdasarkan besarannya, melainkan dampaknya.

"Sehingga kalau kita bisa gali lebih jauh lagi, sebenarnya potensi pedesaan untuk menjadi panglima ekonomi di masa Covid-19 sangat besar," ungkap Riant Nugroho.

Sumber https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210529134816-537-648213/blt-dd-diyakini-berdampak-pada-pemulihan-ekonomi-desa/amp

Comments