Kapolda Jateng Ajak Masyarakat Jaga NKRI Dan Kerukunan Antarumat Beragama
IDNBC.COM - Semua elemen masyarakat sudah seharusnya menjaga kerukunan antarumat beragama dan menjaga keharmonisan hidup di tengah pluralitas etnis dan suku yang ada di Indonesia.
"Saya berharap, pemilihan Ketua PSMTI Jateng yang baru dapat memilih figur yang terbaik, yang dapat menjadi panutan untuk seluruh anggota PSMTI Jateng. Terutama dalam menjaga kebhinekaan dan toleransi umat beragama di Jawa Tengah," ujar Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, saat menghadiri Pemilihan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jateng, Sabtu (17/4).
Kapolda menegaskan, Indonesia memiliki banyak suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Untuk itu, dia mengajak seluruh peserta untuk menjaga keutuhan NKRI dengan saling menghormati antar pemeluk agama.
"Perlu kita bangun dan kita jaga bersama-sama kebhinekaan ini, sehingga antarpemeluk agama bisa hidup berdampingan, saling melengkapim dan saling tolong menolong. Dibayangkan saja rasanya sudah adem ya, jadi mari kita bersama-sama jaga kerukunan dan kebhinekaan di wilayah kita," tegas Luthfi.
Kapolda juga terus mengingatkan dan mengimbau para peserta
untuk menjaga kesehatan dan menjaga jarak di manapun berada.
"Covid-19 saat ini masih ada di seluruh dunia, tidak terkecuali wilayah Jateng. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan Covid 19, sehingga dapat memutus rantai penyebaran covid 19 di Jateng," ujar Kapolda Jateng.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jateng kembali menegaskan kebijakan pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan mudik guna mengurangi penyebaran Covid-19 di tanah air.
"Mari kita dukung kebijakan pemerintah tersebut dengan mematuhinya serta menyarankan kepada keluarga untuk tidak melaksanakan mudik atau berpergian keluar kota," pungkasnya.
Seluruh peserta kegiatan terpantau menerapkan protokol kesehatan dan 5M dengan baik.
Sumber https://rmol.id/amp/2021/04/18/484028/https-rmol-id-read-2021-04-18-484028-kapolda-jateng-ajak-masyarakat-jaga-nkri-dan-kerukunan-antarumat-beragama