Saran untuk Moeldoko: Belajarlah kepada Megawati

Redaksi


IDNBC.COM
- Di tengah-tengah persoalan pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi yang kita hadapi saat ini kita prihatin dengan diselenggarakannya Kongres Luas Biasa (KLB) partai demokrat yang telah menunjuk Moeldoko sebagai Ketua Umum. Karena hal ini sudah pasti akan melahirkan keributan dan kegaduhan baru dalam dunia perpolitikan di tanah air. Terutama di kalangan partai demokrat dan itu tentu jelas-jelas tidak kita inginkan. 


Kita ingin negeri ini tenang tentram dan damai, kita tidak ingin pemerintah terutama Presiden Jokowi terseret-seret serta diseret-seret ke dalam persoalan ini. Padahal beliau sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara saat ini sedang sibuk, fokus menghadapi serta mengatasi masalah besar yaitu pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi yang sangat memerlukan persatuan dan kesatuan.

Oleh karena itu supaya masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak merusak persatuan dan kesatuan terutama persatuan dan kesatuan di internal Partai Demokrat, maka saya menyarankan pak Moeldoko sebaiknya belajar dengan ibu Megawati. Di mana ketika Megawati menghadapi masalah di internal partainya di PDI (Partai Demokrasi Indonesia) dengan Soerjadi dan butu hutapea di pihak lain beliau malah tampak oleh kita melakukan langkah-langkah yang sangat arif dan bijaksana yaitu dengan mendirikan partai baru dengan mengubah nama partainya yang semula PDI menjadi PDI perjuangan ( PDIP) pada tanggal 1 Februari 1999.

Sehingga dengan demikian tanpa ribut-ribut partainya mendapatkan legalitas sehingga dapat mengikuti Pemilu tahun 1999 bersama PDI yang menjadi saingannya. Untuk itu saya menyarankan Moeldoko agar juga mengikuti langkah-langkah seperti yang ditempuh megawati tersebut dengan mendirikan partai baru yang namanya bisa Partai Demokrat Baru atau Partai Demokrat bersinar sehingga kedua-dua partai ini nanti bisa sama-sama mendapatkan legalitas untuk ikut pemilu tahun 2024 dan silakan nanti di pemilu tersebut bersaing untuk membuktikan siapa yang lebih dipercaya oleh anggota dan simpatisannya.

Dalam kasus Megawati kita lihat karena dia yakin memiliki massa yang banyak dan luas lalu dia bekerja keras untuk mengambil simpati rakyat terutama para pendukung dan simpatisannya, sehingga dalam pemilu pertama yang dilaksanakan di awal reformasi itu partai baru yang didirikannya tersebut selain bisa mengalahkan partai demokrasi (PDI) yang menjadi saingannya, partainya juga keluar sebagai partai pemenang pemilu. Saya melihat cara yang ditempuh Megawati ini jelas-jelas sangat elegan, konstitusional dan sangat-sangat terhormat.

Untuk itu saya menyarankan kepada Moeldoko supaya beliau juga melakukan hal serupa agar negeri ini aman tentram dan damai tanpa harus bertengkar dan bertikai dengan sesama sehingga kita sebagai bangsa bisa hidup dengan tenang serta bisa fokus dalam menghadapi dan mengatasi dua masalah besar yang kita hadapi saat ini yaitu krisis ekonomi dan pandemi COVID-19 yang telah membuat ekonomi dan kesehatan bangsa kita terpuruk dan bermasalah. Tks.

Sumber https://m.kumparan.com/amp/kh-anwar-abbas/saran-untuk-moeldoko-belajarlah-kepada-megawati-1vJbYlvBJ77

Comments