Intel Polisi Data Pengurus Demokrat Kubu AHY

Admin


IDNBC.COM
- Pengurus daerah Partai Demokrat yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku didatangi intel dari kepolisian dan diminta menyerahkan nama-nama pengurus inti partai di wilayahnya. Pendataan pengurus Demokrat kubu AHY oleh polisi itu diungkap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman.


Benny menyampaikan para pengurus partainya di tingkat kabupaten dan kota mulai resah karena diancam intel polres untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti partai. Dalam cuitannya, Benny menyatakan tindakan itu dilakukan atas perintah kapolres setempat dan terdapat pula permintaan agar mendukung pengurus Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) Sibolangit yang dipimpin Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.


Benny mengatakan tindakan ini sudah terjadi sejak Sabtu dan Ahad lalu di sejumlah pengurus Partai Demokrat tingkat daerah dan dilaporkan kepada DPP. Modusnya adalah mendatangi rumah para ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat untuk meminta daftar nama pengurus di tingkat DPC. “Ujungnya menanyakan apakah mendukung Demokrat AHY atau KLB. Ancamannya, kalau mau aman dan selamat, dukung Demokrat KLB. Rusak negara kalau begini,” kata dia kepada Tempo, kemarin.


Ia mengimbuhkan, AHY sebagai ketua umum sudah menginstruksikan kepada para ketua DPC untuk tetap kuat dan solid. Benny juga mengatakan AHY meminta semua kader partainya tak takut diancam oleh pihak mana pun.


Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan AHY memerintahkan kepada pengurus daerah agar tidak menyerahkan apa pun yang diminta  pihak yang mengaku sebagai polisi itu. “Kami tak ingin katakan itu polisi sebagai institusi, melainkan oknumlah. Kami tak anggap ini suatu hal yang harus didalami,” kata dia kepada Tempo, kemarin.


Herman menuturkan tindakan pihak yang mengaku sebagai polisi itu tidak memiliki urgensi, justru seakan-akan memiliki kepentingan atas data tersebut dan dianggap masih ada kaitannya dengan adanya kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Sibolangit. Ia menjelaskan, pihaknya mencatat kronologi semua kejadian yang dialami para pengurus daerah tersebut.


Menurut Herman, terdapat belasan kepengurusan daerah yang mengalami kejadian seperti ini, termasuk di DKI Jakarta. “Ketua umum sampaikan agar apa pun yang diminta harus tetap dijaga, jangan sampai dimanfaatkan oknum tertentu,” ujar Herman.


Direktur Eksekutif Sekretariat DPC Partai Demokrat Trenggalek, Linggo Suryono, mengakui ditelepon oleh intel kepolisian yang menanyakan nama pengurus inti partai di tingkat kabupaten yang ada di Jawa Timur ini. Pengurus inti meliputi ketua, sekretaris, dan bendahara.


Linggo mengatakan telepon dari intel kepolisian itu masuk ke ponselnya pada Senin lalu, sekitar pukul 13.00. Melalui telepon, kata Linggo, intel itu menyatakan sedang menjalankan tugas dari atasannya. Karena Linggo kenal dengan intel kepolisian tersebut, ia tidak berkeberatan memberikan nama dan nomor kontak pengurus inti itu. “Dia bilang untuk pendataan,” kata Linggo, kemarin.


Belakangan, Linggo memperoleh informasi bahwa pengurus Partai Demokrat di kota dan kabupaten lain juga ditelepon bagian intelijen kepolisian di daerahnya. “Kami tidak diintimidasi. Tapi, belakangan kami bertanya-tanya, ada apa kok harus ada pendataan nama dan nomor telepon pengurus inti DPC,” kata Linggo.


Ketua Badan Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat hasil KLB Sibolangit, Razman Nasution, mengatakan pihaknya tidak mengetahui perihal kejadian ini, sehingga meminta tidak dikaitkan dengan peristiwa tersebut. “Tidak pernah. Kalau ada (kejadian), buktikan saja. Jangan menabur fitnah,” kata dia saat ditemui di Mall Bellagio, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.


Salah satu pendiri Partai Demokrat yang mendukung KLB, Ilal Ferhard, mengatakan pihaknya akan menghadapi berbagai tuduhan yang dialamatkan oleh kubu AHY. “Kami akan menghadapi berbagai tuduhan, seperti mengancam kader ataupun KLB abal-abal. Gugatan (hukum) juga kami siap hadapi,” kata dia, kemarin.


Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Raden Prabowo Argo Yuwono menjawab singkat perihal pendataan yang dilakukan oleh intel kepolisian di daerah. Ia mengatakan akan mengecek informasi itu. “Nanti kami cek kebenarannya,” kata dia, kemarin.


Sumber https://koran.tempo.co/amp/nasional/462936/intel-polisi-data-pengurus-demokrat-kubu-ahy


Comments