China Berhasil Luncurkan Roket Baru Pembawa Satelit ke Orbit

Redaksi


IDNBC.COM
- Otoritas China mengklaim sukses meluncurkan roket generasi baru Long March 7A yang membawa satelit eksperimental ke orbit. Peluncuran ini merupakan upaya kedua, setelah upaya pertama pada tahun lalu mengalami kegagalan.


Seperti dilansir CNN, Jumat (12/3/2021), roket Long March 7A itu diluncurkan dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang, Provinsi Hainan, pada Jumat (12/3) pagi waktu setempat. Foto dari lokasi menunjukkan kerumunan orang berkumpul di kejauhan untuk menyaksikan momen peluncuran roket tersebut.

Disebutkan Korporasi Ilmu dan Teknologi Dirgantara China (CASC) bahwa roket generasi baru itu membawa satelit Shiyan-9 untuk menguji coba teknologi baru, seperti pemantauan lingkungan luar angkasa.

Kontraktor luar angkasa yang dimiliki pemerintah itu menuturkan bahwa CASC merakit satelit eksperimental hanya dalam waktu delapan bulan -- mencetak rekor untuk satelit penginderaan jauh ukuran menengah-ke-besar.

Roket Long March 7A merupakan roket tiga tahap dengan empat booster, yang berukuran panjang 60,1 meter dan diameter 3,35 meter. Roket ini memiliki kapasitas untuk mengirim muatan seberat tujuh metrik ton ke orbit transfer geostasioner (GTO) -- sekitar 35 ribu kilometer di atas permukaan Bumi.

Menurut CASC, roket ini terutamanya dirancang untuk membawa satelit meluncur ke GTO, dengan potensi ditingkatkan menjadi eksplorasi Bulan, Mars dan asteroid di masa depan.

Upaya pertama China meluncurkan roket Long March 7A pada Maret 2020 mengalami kegagalan. Pada saat itu, otoritas China menyebut para insinyur akan menyelidiki penyebab kegagalan, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Ditambahkan CASC bahwa China mengharapkan untuk meluncurkan tiga hingga lima roket Long March 7A setiap tahun sebelum tahun 2025.

China diketahui memiliki program luar angkasa yang ambisius, yang didukung oleh investasi pemerintah senilai miliaran dolar. Dalam beberapa bulan terakhir, China telah meluncurkan misi ke Bulan juga misi ke Mars.

Pada Juli 2020, China meluncurkan misi tak berawak pertamanya ke Mars, dengan kendaraan luar angkasa Tianwen-1 memasuki orbit planet merah itu pada tahun ini.

Pada Desember 2020, misi Chang'e yang juga tidak berawak berhasil membawa sampel bebatuan Bulan ke Bumi -- menjadikan China sebagai negara ketiga yang mengumpulkan bebatuan dari Bulan.

Pada Selasa (9/3) waktu setempat, badan luar angkasa China menandatangani perjanjian dengan badan antariksa Rusia untuk bersama-sama membangun stasiun luar angkasa di permukaan Bulan dan atau pada orbit Bulan. Nantinya, stasiun luar angkasa itu akan 'terbuka untuk semua negara'.

Sumber https://news.detik.com/internasional/d-5491281/china-berhasil-luncurkan-roket-baru-pembawa-satelit-ke-orbit

Comments