Warga Sulbar Meninggal di Tenda Pengungsian Usai 6 Hari Berjuang Lawan Penyakit
IDNBC.COM - A'ling, pria berusia 47 tahun ini akhirnya menyerah setelah hampir satu pekan berjuang melawan penyakit yang ia idap. Ia merupakan warga Lingkungan Padang Baka Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang mengungsi usai daerah tersebut diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 beberapa hari lalu.
A'ling menghembuskan napas terakhir Jumat (22/1) sekira pukul 21.30 Wita.
"Almarhum menghembuskan napas terakhir sekira pukul 21.30 waktu Mamuju, tadi malam," kata Darmi yang tak lain istri almarhum.
Darmi mengaku, almarhum suaminya diketahui mengidap penyakit komplikasi sejak dua bulan terakhir dan sempat sempat menahan rasa sakit selama enam hari di tenda pengungsian. Dan selam di tenda pengungsian almarhum pernah mendapat pengobatan dari tim medis.
"Sudah dua bulan suami saya sakit komplikasi menderita penyakit ginjal dan kelainan pada hati. Dan enam hari bertahan di tempat pengungsian, tetapi Tuhan berkata lain," kata Istri A'ling,
Kepada Merdeka.com, Darmi bercerita ia bersama suami, serta empat orang anaknya sudah berada di tempat pengungsian di Lingkungan Pandang Baka Induk, Kelurahan Rimuku Kecamatan Mamuju.
Sejak gempa bumi mengguncang Sulbar, Jumat 15 Januari 2021 dengan berkekuatan 6,2 magnitudo. Bersama keluarganya sampai saat ini masih bertahan di tenda pengungsian karena trauma dengan adanya gempa susulan.
"Suami saya menderita penyakit ginjal dan kelainan pada hati, hanya sekali diperiksa oleh dokter relawan dan sudah diberikan resep obat setelah diperiksa oleh dokter," ungkap Darmi.