Kemenhub Siap Import 100 Mobil Dinas Canggih, Netizen: Kenapa Bukan Esemka?

Admin


IDNBC.COM
- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi baru saja mencoba salah satu mobil canggih yang ada di Indonesia. Kendaraan tersebut digerakkan oleh energi listrik, yakni Hyundai Ioniq.


Usai melakukan uji coba, Menhub mengaku sangat terkesima dengan semua fitur yang ditawarkan. Termasuk, performa dari motor listrik yang jadi sumber penggerak.


“Halus sekali, tanpa suara. Tenaganya kuat sekali, begitu diinjak langsung ngegas, jadi harus hati-hati,” ujarnya, dikutip dari laman Instagram @budikaryas, Kamis 17 Desember 2020.


Ia bahkan ingin segera menjadikan mobil tersebut sebagai pengganti Toyota Crown Hybrid edisi terbaru, yang saat ini menjadi kendaraan dinasnya.


“Saya akan menggunakan mobil listrik untuk kendaraan operasional sehari-hari. Saya akan memakainya sebagai mobil dinas resmi, RI-35,” tuturnya.


Tak hanya itu, Menhub juga mengaku akan memborong mobil asal Korea Selatan itu dalam jumlah banyak. Nantinya, unit bakal digunakan sebagai kendaraan operasional jajarannya.


“Saya pikir ini pantas untuk kendaraan menteri dan teman-teman di eselon 1. Kami akan segera membeli 20 unit untuk eselon 1, kemudian eselon 2 sebanyak 80 unit. Jadi totalnya 100 unit. Kami tunggu impornya,” ungkap Menhub.


Menurut Budi Karya, rencana pembelian mobil yang harga resmi per unitnya di Indonesia Rp600 jutaan itu sesuai dengan program pemerintah untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air.


Ia juga pernah mengungkapkan, bahwa Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia tertarik memakai 10 unit mobil listrik yang sama di jajarannya.


"Pak Bahlil juga sudah bersedia bersama-sama (menggunakan mobil listrik), sehingga jumlahnya menjadi 110 unit," ungkap Budi Karya.


Menanggapi berita pembelian mobil canggih itu, Don Adam dalam akun twitternya @DonAdam68 menyinggung mobil Esemka dan rasa nasionalisme.





“Kenapa bukan Esemka Pak? Kemana rasa nasionalis anda?,” kicaunya, Jumat (18/12).


“Iya knp bukan Esemka.. Susah² bikin pabrik buat apa??,” sahut akun @is_pelssy dalam kolom komentar.


Sebagai informasi, Hyundai Ioniq ditawarkan dalam dua varian, yakni Prime seharga Rp624,8 juta dan Signature Rp664,8 juta dengan status on the road Jakarta. Kendaraan ini bisa diisi ulang baterainya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, maupun di rumah dengan alat pengecasan jinjing.


Sementara itu, mobil dinas menteri yang saat ini dipakai Menhub adalah Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid. Penggeraknya merupakan kombinasi mesin bensin 2.500cc dan motor listrik. Harga per unitnya ada di kisaran Rp1,8 miliar, belum termasuk pajak dan bea balik nama.


Comments