Kasus Corona di Jakarta dan Bali Meningkat, Luhut Minta Setop Kumpul-kumpul

Admin


IDNBC.COM
- Pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan tanda melandai. Terutama setelah long weekend pada 28 Oktober-1 November 2020 lalu, DKI Jakarta dan Bali justru mengalami peningkatan kasus harian yang signifikan.


Menanggapi hal itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan meminta agar pemerintah di dua daerah tersebut tidak lagi mengizinkan masyarakat untuk mengadakan acara atau pertemuan yang menimbulkan kerumunan.


Berdasarkan data penanganan COVID-19, angka konfirmasi corona di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 meningkat sebanyak 8.598 kasus dari total 5.168 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020. Sementara itu, di Bali kasus terkonfirmasi positif naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.


"Saya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apa pun untuk beberapa waktu ke depan," ujar Luhut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Virtual Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta dan Bali di Kantor Kemenko Marves, dikutip dari Kumparan.com, Selasa (1/12).


Masih dalam rakor tersebut, Luhut juga mengingatkan Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan untuk mengecek kembali jumlah ketersediaan obat yang ada di tiap daerah. Ia tidak menginginkan ada pasien corona di daerah yang tidak tertangani secara maksimal akibat kurangnya jumlah obat-obatan.


Selain itu, Luhut juga meminta agar Kemenkes memastikan kapasitas ICU dan isolasi di tiap rumah sakit mencukupi untuk merawat pasien COVID-19 yang ada.


"Jangan sampai ada orang meninggal karena kelalaian kita untuk mengecek ketersediaan obat sehingga obat habis," kata Luhut.


Khusus untuk wilayah Bali, Luhut menyarankan agar pemerintah daerah setempat menambah jumlah fasilitas isolasi terpusat terutama di wilayah Tabanan. Ia pun mencontohkan fasilitas wisma atlet di Jakarta yang kini dimanfaatkan untuk menangani pasien corona.


"Kalau di kabupaten, hotel tidak cukup ya geserlah. Yang penting pisahkan (pasien) secepatnya dari keluarga yang masih sehat," kata Luhut.


Selain itu Luhut juga berpesan kepada semua pihak yang berwenang untuk mengevaluasi pelaksanaan pilkada dan dampak libur panjang akhir Oktober lalu terhadap peningkatan kasus corona dan angka kematiannya. Hasil evaluasi akan digunakan untuk menentukan kebijakan libur panjang akhir tahun 2020 nanti.


Hadir dalam Rakor tersebut antara lain Ketua BNPB Doni Monardo, Pangdam IX Udayana Maruli Simanjuntak, Pangdam Jaya Dudung Abdurachman, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Wakapolda Bali,  Dirjen Farmalkes Kemenkes Engko Sosialine dan Dirjen Yankes Kemenkes Prof. Kadir.


Comments