Joe Biden Unggul Sementara di Pilpres AS, IHSG Berpesta!

Admin


IDNBC.COM
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi satu berhasil finis di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,13%. Saat ini IHSG berada di level 5.166,152.


Kendati ditutup di zona hijau, penguatan IHSG terus terpangkas. Data perdagangan mencatat IHSG dibuka di level 5.170,823 atau menguat 0,22% dibanding posisi penutupan kemarin. 


Level tertinggi IHSG sepanjang perdagangan sesi I berada di 5.188,009 dan level terendahnya berada di 5.161,822. Sampai dengan sesi satu berakhir, total transaksi di pasar mencapai Rp 3,55 triliun. Asing melakukan aksi jual bersih di pasar reguler sebesar Rp 13,51 miliar.


Saham-saham yang diborong oleh asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi mencapai Rp 86,3 miliar.


Kemudian ada saham-saham BUMN seperti PT Semen Indonesia (SMGR) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang masing-masing dengan nilai transaksi mencapai Rp 49 miliar dan Rp 43 miliar.


Sementara itu saham-saham yang dilepas oleh asing adalah saham trio bank BUMN yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan transaksi mencapai Rp 52,3 miliar, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 42 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,7 miliar. 


Di saat yang sama pasar saham Benua Kuning juga sedang berpesta pora. Mayoritas bursa saham utama Asia berada di zona hijau kecuali Hang Seng (Hong Kong) yang terkoreksi tipis 0,03%. 


Wall Street yang semalam bergairah tampaknya benar-benar menular ke bursa saham belahan bumi timur. Dini hari tadi tiga indeks saham utama Bursa New York berhasil melenggang ke zona apresiasi dengan peningkatan nyaris 2%. 


Pemilu presiden AS digelar kemarin, Selasa (3/11/2020). Saat ini negara bagian mulai menghitung suara elektoral. Update terbaru pilpres AS menunjukkan bahwa Biden dari Demokrat diunggulkan dengan 209 suara elektoral meninggalkan jauh rivalnya Trump dari Republik dengan 112 suara.


Di AS untuk memenangkan pemilu, kontestan harus bisa merebut 270 suara elektoral. 


Melansir AP, Biden saat ini unggul di mayoritas negara bagian timur laut AS seperti Vermont, Massachusetts, New York, New Jersey, Connecticut, Rhode Island, Delaware, Virginia, North Carolina serta ibukota AS Washington DC.


Keunggulan Biden juga terlihat di negara bagian tengah seperti Montana, Colorado, Minnesota, Missouri, dan Illinois. Semua negara bagian ini memang dikenal sebagai basis partai demokrat.


Trump, di sisi lain unggul sementara di Texas, Florida, South Carolina, Alabama, Mississippi, Louisiana, Indiana, Kentucky, dan tennessee. Ia juga unggul di beberapa negara bagian mid-west seperti North Dakota, South Dakota, Nebraska, dan Wyoming.


Pasar tampaknya mulai terbiasa dengan gagasan bahwa mantan wakil presiden era Barrack Obama akan memenangkan kontestasi politik kali ini. Sejauh ini berdasarkan poling popularitas Biden memang diunggulkan dibandingkan Trump.


Setelah pemilu siapapun presidennya masih harus berkutat dengan urusan paket stimulus ekonomi jilid II yang saat ini tengah buntu. Saat ini, DPR AS dikuasai Partai Demokrat, yang merupakan oposisi. Hal tersebut menjadi salah satu faktor alotnya pembasahan stimulus fiskal jilid II di AS.


Pemerintah dan DPR sama-sama ngotot mengajukan nilai stimulus fiskal, yang hingga saat ini belum mencapai titik temu. Sementara itu, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik, juga bisa menentukan kebijakan pemerintah.


Kemenangan Partai Biru dengan agenda stimulus fiskal yang masif ini berpotensi mengerek naik harga aset-aset keuangan seperti emas dan saham.


Comments